Kisah Masjid Tiban Gunung Cilik di Pracimantoro Wonogiri, Punya Peninggalan 2 Kitab Kuno

Religi | 11 Nov 2023 | 12:11 WIB
Kisah Masjid Tiban Gunung Cilik di Pracimantoro Wonogiri, Punya Peninggalan 2 Kitab Kuno
Lokasi masjid tiban di Sumberagung yang kini sudah dibangun masjid baru. (Foto: Joglosemar)

Uwrite.id - Masjid Sabiilul Muttaqin, yang dikenal Masjid tiban Gunung Cilik, di Dusun Pakem Desa Sumberagung Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang panjang. Terletak di pucuk bukit kecil, masjid ini telah menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam di wilayah selatan Wonogiri.

Dusun Pakem, yang terletak sekitar 49 kilometer dari pusat Kota Wonogiri, menjadi saksi perjalanan panjang masjid ini. Pada awalnya, hanya delapan rumah yang berdiri di sebelah selatan masjid ini. Meskipun terisolasi, warga tetap menjalankan kehidupan sehari-hari dengan beraktivitas pertanian dan peternakan.

Menurut Takmir Masjid Sabiilul Muttaqin, Sutomo, masjid ini diperkirakan telah berdiri selama 400 tahun, sejak abad ke-17. Awalnya terbuat dari kayu dengan atap mungkin dari ijuk atau sirap, bentuk pastinya tidak dapat dijelaskan secara rinci, tetapi umumnya menyerupai joglo atau limasan pada masa itu.

"Dulu serba terisolir, tapi mereka beraktivitas seperti biasa. Nah, suatu saat warga itu melihat langgar (masjid kecil) yang berada di puncak Gunung Cilik. Setelah didatangi, ternyata benar ada masjid. Tiba-tiba ada, padahal tidak merasa membangun, tiba-tiba ada langgar," ujar Sutomo seperti dilansir dari Solopos.

Seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami kerusakan karena faktor usia, namun warga setempat berusaha menyelamatkan kayu masjid tersebut. Saat membersihkannya, mereka menemukan kitab kecil berusia ratusan tahun yang ditulis dalam bahasa Arab. Kitab ini, meski telah terpapar panas dan hujan bertahun-tahun, masih dalam kondisi baik.

"Saat mau mengambil blandar (kayu di dekat atap), ditemukan kitab kecil, tulisannya Arab di atas kayu. Buku itu sudah bertahun-tahun kena panas hujan tidak apa-apa, masih aman dan bisa dibaca. Cuma sampulnya sudah tidak ada, sampai sekarang masih bisa dibaca," tambahnya.

Ketika masjid tiban itu dibongkar, warga membangun masjid baru di pojok Dusun Pakem, dengan ukuran 8 x 8 meter. Pada 1990-an, masjid dipindahkan ke wilayah yang lebih padat penduduk. Pada tahun 2012, warga memutuskan untuk membangun kembali masjid di Gunung Cilik.

Sutomo menjelaskan bahwa awalnya mereka tidak berani membangun di Gunung Cilik karena wilayah tersebut masih dianggap kramat bekas masjid tiban. Namun, dengan tekad dan kerja keras, akhirnya masjid yang berdiri di Gunung Cilik saat ini lebih besar karena memiliki pondasi yang kokoh.

"Awalnya juga tidak berani bangun di Gunung Cilik. Kan sini menjadi tutupan (belantara), banyak kayu besar dan hewan. Mau bangun juga maju-mundur jadi atau enggak. Karena kan juga masih dianggap kramat bekas masjid tiban," paparnya.

Sutomo mengatakan, masjid yang saat ini berdiri di Gunung Cilik lebih besar dibandingkan masjid tiban sebelumnya. Sebab masjid saat ini diberi pondasi. Sementara itu, bekas tanah rata yang berada di pucuk Gunung Cilik saat itu hanya sekitar 3 x 3 meter. Sehingga dimungkinkan masjid tiban dulunya seluas itu.

Tentang dua kitab kuno yang ditemukan, Sutomo menyebut bahwa kitab tersebut disimpan oleh sesepuh desa secara turun-temurun. Pada tahun 1989-1990, Sutomo diberi kepercayaan untuk membawa kitab itu selama enam tahun sebelum akhirnya disimpan kembali di masjid atas permintaan para sesepuh desa.

Kedua kitab kuno tersebut berwarna kuning, tertulis dalam bahasa Arab, terbuat dari kulit hewan, dan memuat isi berupa Al-Qur'an, bacaan tahlil, dan mujarobat dengan beberapa simbol bertuliskan Arab.

"Sekarang namanya Masjid Sabiilul Muttaqin, tapi masih dikenal sebagai Masjid Gunung Cilik," ungkap Sutomo, merinci perjalanan panjang masjid yang tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menyimpan sejarah perkembangan Islam di wilayah selatan Wonogiri tersebut.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar