Kiagus Ridwan: Eksploitasi EBT Geothermal Onsite Tetap Wajib Berdayakan Perekonomian Warga di Sekitar

Asia | 01 May 2025 | 13:31 WIB
Kiagus Ridwan: Eksploitasi EBT Geothermal Onsite Tetap Wajib Berdayakan Perekonomian Warga di Sekitar
Ir kiagus Ridwan

Uwrite.id - Singapura - Indonesia memiliki sumber energi terbarukan geothermal yang ramah lingkungan. 
Dewasa ini telah terindentifikasi lebih dari 265 daerah geothermal di seluruh wilayah Indonesia dengan dengan total potensi mencapai sekitar 28,5 GW.

Belum lama ini ada survey sumber energi terbarukan dari group investor Turki ke Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, ternyata daerah ini memiliki sumber geothermal juga, di samping potensi pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) biomassa dari sampah sawit dan perkebunan kopi, ujar Gus Rid selaku CEO Mineral and Industrial Institute.

Tidak hanya itu, beliau Gus Rid juga berharap dapat menjajaki beberapa perusahaan energi 
terbarukan dari luar untuk berinvestasi di Kabupaten Lahat, diharapkan nantinya mereka berkantor pusat di sana, CSR sepenuhnya bermanfaat langsung bagi masyarakat Kabupaten Lahat, dan sebagian dana profit dari perusahaan investor disimpan di rekening Bank daerah setempat. Hal ini akan menunjang pengembangan Lahat menuju kabupaten mandiri.

Pemanfaatan sumber energi geothermal secara tak langsung untuk pembangkit tenaga panas bumi.

Di samping itu dalam pemanfaatan energi geothermal ini dapat juga dilakukan secara langsung seperti ragam pemanfaatan uap airnya sebagai pemanas ruangan gedung, sarana pengeringan hasil pertanian, pariwisata spa dan kolam/pancuran air panas, sarana terapi pengobatan fisik, sarana pemanasan untuk
pertanian dengan metode rumah kaca (green house), akuakultur (pemanasan kolam ikan), dan lainlain, Potensi pemanfaatan ini tergantung dari tingkat suhu uapnya. Terkait utilisasi energi geothermal tersebut, Indonesia dapat mencontoh  Islandia, Selandia Baru, Italia, Turki, Amerika Serikat, dan Jepang.

Dengan demikian Indonesia dapat berbagi pengalaman dari negara-negara tersebut. Dengan kata lain, kita perlu bergegas untuk belajar dari negara lain, lanjut Gus Rid yang juga seorang aktivis Political Minerals yang sudah malang melintang, beliau berhasil meregistrasi diri dalam Insinyur Asia-Pasifik.

Konsen strategi dan taktis yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Indonesia antara lain melalui 
penyusunan regulasi yang mendorong pemanfaatan langsung non pembangkitan listrik, dengan dukungan skema insentif fiskal, cetus Gus Rid alias Kiagus Ridwan.

Selain itu terus menambah program pilot project kemitraan dengan Pemerintah Daerah seperti kerja sama dengan BUMD/BUMDes, UMKM, dan lembaga penelitian untuk proyek pemanfaatan 
geothermal berskala kecil untuk pengeringan hasil pertanian dan green house serta pariwisata di daerah setempat.

Diiringi peningkatan teknologi untuk fasilitas wisata geotermal agar terjadi pengembangan ekonomi masyarakat lokal, tutur Gus Rid.
Program energi baru dan terbarukan masuk dalam program prioritas strategis nasional sehingga perlu gerak cepat untuk dilaksanakan.

Untuk melaksanakan program pemanfaatan sumber energi geothermal secara lansung di daerah tentunya akan sangat memerlukan model pengawasan dan pengendalian langsung agar program tersebut dapat terwujud sesuai dengan yang telah di cita-citakan oleh Presiden Prabowo. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar