Kesalahan Umum Peternak Pemula dan Cara Menghindarinya

Uwrite.id - Banyak pemula masuk ke dunia peternakan dengan modal semangat, tetapi tanpa pengetahuan dasar. Akibatnya, banyak kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari berujung pada kerugian. Kesalahan-kesalahan ini bukan hal baru. Hampir setiap peternak berpengalaman pernah mengalaminya di awal perjalanan. Karena itu, mengetahui dan menghindarinya dapat mempercepat keberhasilan.
Kesalahan pertama adalah membeli bibit tanpa memeriksa kualitas. Banyak pemula memilih hewan karena harganya murah, tanpa mengecek kondisi kesehatan, riwayat vaksin, atau bobot tubuh ideal. Bibit murah sering kali memiliki masalah tersembunyi seperti penyakit kronis atau pertumbuhan lambat. Cara menghindarinya adalah membeli bibit dari peternak tepercaya, mengecek kondisi fisik hewan, memastikan mata cerah, bulu bersih, dan hewan responsif.
Kesalahan kedua adalah mengabaikan kandang. Pemula sering membuat kandang seadanya dari papan sisa atau bambu bekas tanpa mempertimbangkan ventilasi, pencahayaan, dan drainase. Kandang buruk membuat hewan stres, cepat sakit, dan pertumbuhannya lambat. Menghindarinya cukup sederhana: bangun kandang yang memenuhi tiga syarat—kering, berventilasi baik, dan mendapat cahaya matahari. Bahan kandang bisa sederhana asalkan fungsinya terpenuhi.
Kesalahan ketiga adalah salah memberi pakan. Banyak pemula memberikan pakan secara asal, tidak terukur, dan tidak sesuai kebutuhan. Pakan menjadi pos biaya terbesar, sehingga kesalahan dalam pemberian pakan langsung meningkatkan biaya operasional. Pemula harus memahami jenis pakan untuk tiap ternak, jumlah yang dibutuhkan, dan waktu pemberiannya.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan kebersihan. Kandang yang kotor, air minum yang jarang diganti, dan sisa pakan yang membusuk dapat memicu penyakit. Padahal, menjaga kebersihan adalah cara paling murah untuk mencegah penyakit. Membersihkan kandang setiap hari jauh lebih murah dibanding membayar obat dan perawatan hewan sakit.
Kesalahan kelima adalah tidak melakukan pencatangan. Banyak peternak pemula menjalankan usaha berdasarkan ingatan. Mereka tidak mencatat biaya pakan, obat, dan pemasukan dari penjualan. Akibatnya, mereka tidak tahu apakah usahanya untung atau rugi. Pencatatan sederhana menggunakan buku tulis dapat membantu memantau perkembangan usaha.
Kesalahan keenam adalah memperbesar populasi terlalu cepat. Banyak pemula langsung membeli tambahan hewan tanpa mempertimbangkan kapasitas kandang, biaya pakan, dan tenaga kerja. Perluasan terlalu cepat justru membuat pengelolaan berantakan. Cara menghindarinya adalah fokus dulu pada stabilitas: pahami ritme pakan, pola kesehatan, dan manajemen harian sebelum menambah populasi.
Kesalahan terakhir adalah tidak belajar dari peternak lain. Banyak informasi penting yang hanya bisa dipelajari dari pengalaman lapangan. Pemula sebaiknya aktif bertanya, mengikuti komunitas peternak, dan melihat langsung praktik-praktik yang sudah terbukti berhasil.
Menghindari kesalahan-kesalahan dasar ini akan membuat perjalanan peternakan lebih stabil dan efisien. Peternakan bukan sekadar memelihara hewan, tetapi mengelola sistem. Pemula yang membangun fondasi dengan benar akan lebih mudah berkembang dan mencapai keuntungan yang konsisten.***

Tulis Komentar