Kepala Desa Mekarmukti Klarifikasi Video Viral, Tegaskan Tidak Menyerang Profesi Wartawan

Peristiwa | 26 Nov 2025 | 08:55 WIB
Kepala Desa Mekarmukti Klarifikasi Video Viral, Tegaskan Tidak Menyerang Profesi Wartawan
Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Asep Ari atau dikenal sebagai Kuwu Ibro menegaskan bahwa pernyataannya dalam cuplikan video yang viral tidak ditujukan kepada profesi wartawan. (Foto: Istimewa)

Uwrite.id - Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Asep Ari atau dikenal sebagai Kuwu Ibro menegaskan bahwa pernyataannya dalam cuplikan video yang viral tidak ditujukan kepada profesi wartawan.

Klarifikasi itu ia sampaikan dalam pertemuan bersama empat organisasi pers di Kabupaten Ciamis pada Minggu malam, 23 November 2025.

Pertemuan tersebut menjadi ruang penjelasan resmi setelah potongan video Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, Asep Ari dalam kegiatan SILATKAB PPDI Ciamis menimbulkan salah tafsir dan memicu reaksi berbagai pihak.

Asep Ari menjelaskan bahwa video yang beredar hanya menampilkan momen ketika ia memasuki ruangan dan berteriak, tanpa menunjukkan bagian penuh video. Akibatnya, kata Asep Ari, konteks yang lebih lengkap tidak terlihat.

“Pernyataan saya jelas ditujukan untuk oknum, bukan rekan-rekan media. Cuplikannya tidak menampilkan konteks itu,” ujar Asep di hadapan pimpinan empat organisasi pers di Ciamis (PWI, IJTI, IPJI, dan IWO).

Ia mengakui nada suaranya dalam video dipengaruhi suasana forum SILATKAB PPDI Ciamis yang berlangsung tegang.

Hal ini, lanjut Asep Ari, berdasarkan pada laporan dugaan intimidasi oleh seorang oknum wartawan terhadap perangkat Desa Mangkubumi, sehingga suasana forum menghangat.

Asep Ari kemudian memaparkan kronologi dugaan intimidasi yang menjadi latar belakang diselenggarakannya SILATKAB oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Ciamis.

Ia menyebut kasus tersebut bukan kejadian yang pertama kali. Sejumlah perangkat desa lain menyampaikan pernah mengalami tekanan serupa dari oknum yang sama, disertai bukti berupa foto, rekaman CCTV, hingga salinan kwitansi.

Karena itu, kata Asep Ari, pernyataan lantang yang terekam dalam video viral tidak bisa dilepaskan dari konteks forum yang membahas perilaku oknum tersebut.

“Inti acaranya membahas oknum, bukan profesi wartawan. Dan banyak peserta yang hadir memahami itu,” ujarnya.

SILATKAB turut dihadiri Camat Sadananya, Kepala DPMD Ciamis, Kapolsek Ciamis, Ketua APDESI Ciamis, serta sejumlah wartawan yang hadir sebagai undangan resmi PPDI. Kehadiran unsur pemerintah dan media menunjukkan bahwa agenda tersebut bersifat terbuka.

Asep Ari menambahkan, sesudah acara selesai, ia berdialog dengan beberapa wartawan yang hadir. Menurut dia, tidak ada keberatan maupun ketegangan pada saat itu.

“Saya selesai acara sempat ngobrol dengan teman-teman media. Semuanya baik-baik saja, karena mereka tahu konteks pembahasan dari awal,” katanya.

Komunikasi Pemdes–Pers Diharapkan Menguat

Ketua IWO Ciamis, Heru Pramono, mengatakan potongan video itu sempat menimbulkan salah tafsir di kalangan jurnalis. Namun setelah mendengar penjelasan lengkap dari Asep, persoalan dianggap selesai.

“Setelah kronologi disampaikan utuh, kami memahami bahwa konteksnya adalah kritik terhadap oknum. Ini pembelajaran penting agar informasi tidak disebarkan setengah-setengah atau dipotong-potong,” ujar Heru.

Ia menilai momentum ini penting untuk memperkuat komunikasi antara perangkat desa dan insan pers agar pelayanan publik berjalan transparan dan akuntabel.

“Media adalah mitra strategis pemerintah desa. Kita harus saling menghargai dan mengedepankan etika komunikasi publik,” katanya.***

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar