Kementan Percepat Distribusi Pupuk Bersubsidi 2025

Uwrite.id - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menandatangani kontrak pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2025. Penandatanganan ini berlangsung di Hotel Aston, Jakarta, pada Selasa, 24 Desember 2024.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi keluhan petani. “Alhamdulillah, persiapan pupuk bersubsidi tahun 2025 sudah matang. Mulai 1 Januari, pupuk dapat disalurkan dan langsung ditebus oleh petani,” ungkapnya.
Kontrak ini, yang dilakukan antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) dengan PT Pupuk Indonesia, menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan. Biasanya, proses ini baru selesai pada Maret, tetapi kali ini dipercepat guna mendukung musim tanam pertama pada awal tahun.
Alokasi dan Prioritas Pupuk
Direktur Pupuk dan Pestisida, Jekvy Hendra, mengungkapkan bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 mencapai 9,55 juta ton, mencakup jenis Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan Organik. Penyaluran akan mengacu pada data e-RDKK serta keputusan kepala dinas pertanian provinsi.
"Pupuk bersubsidi diprioritaskan untuk petani dengan luas lahan maksimal dua hektare, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Prosedur baru ini mempermudah petani mendapatkan pupuk cukup dengan menunjukkan KTP atau Kartu Tani," jelas Jekvy.
Menurutnya, perubahan regulasi memungkinkan distribusi yang lebih efisien. Proses persetujuan alokasi pupuk kini hanya memerlukan verifikasi dinas tanpa memerlukan Surat Keputusan (SK) dari bupati atau gubernur.
Sinergi untuk Ketahanan Pangan
Mentan Andi Amran menyebut percepatan ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta semua pihak bersinergi untuk mendukung swasembada pangan. “Kami optimistis, langkah ini akan mendongkrak produksi padi nasional, meski menghadapi tantangan perubahan iklim dan konflik geopolitik,” ujarnya.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, mengapresiasi peran berbagai pihak dalam mewujudkan target ini. Dengan stok pupuk nasional saat ini mencapai 1,4 juta ton, pihaknya siap mendistribusikan kebutuhan petani mulai awal tahun.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertanian, Menko Pangan, serta para distributor dan kios yang selama ini mendukung. Kami akan terus melakukan perbaikan untuk memastikan distribusi pupuk tepat sasaran," katanya.
Diharapkan, percepatan ini mampu mengatasi kendala yang biasa terjadi pada awal tahun, sehingga petani dapat memanfaatkan musim tanam secara optimal. Langkah ini menjadi komitmen nyata pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. ***
Tulis Komentar