Katalis bagi Output SDM Unggul, Pelantikan DPP APCI, Seminar, dan Penandatanganan MoU Cerahkan Coaching Berkarakter

Uwrite.id - Jakarta – Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI) secara resmi melakukan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat untuk periode 2025–2029. Acara ini juga diiringi dengan penyelenggaraan Seminar Nasional yang bertajuk "Indonesia Coaching Outlook 2030". Seminar dan pelantikan tersebut berlangsung di Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Pelantikan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat profesi coaching di Indonesia, seperti yang disampaikan dalam acara ini.

Prof. Dr. Cris Kuntadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, tampak melantik kepengurusan DPP APCI pada kesempatan yang langka tersebut.

Anggota BNSP, Adi Mahfudz Wuhadji menjadi narasumber dalam kegiatan Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI) ini.

Pada kesempatan tersebut, Adi berbagi pemahaman dengan audiens terkait peran BNSP dalam peningkatan SDM Indonesia melalui profesi Coach.

Berbagai tokoh nasional terkemuka juga turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya adalah Dr. Muhammad Taufik, DEA, selaku Kepala LAN RI, Prof. Mayjen Budi Pramono yang menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI, Adi Mahfudz sebagai Komisioner BNSP, Abdul Rahman Irsyadi yang merupakan Direktur HC BPJS Ketenagakerjaan, Dr. Ir. Naufal Mahfudz selaku Ketua LKPE IPB, Bambang Yapri sebagai Presiden ICF Jakarta, Dr. Ahmad Mukhlis yang berperan sebagai Dewan Pembina APCI, serta Erik Hidayat menjabat sebagai Ketua Umum HIPPI, semuanya turut serta memeriahkan dan memberikan kontribusi berharga pada event ini.

Coach Adang Adha selaku Ketua Umum organisasi itu menegaskan, coaching adalah katalisator pembentukan SDM unggul.

"Coaching bukan sekadar peningkatan kinerja, melainkan pembentukan karakter bangsa: integritas, resiliensi, dan adaptivitas. Kami ingin coaching menjadi akselerator talenta terbaik Indonesia menuju 2045," ujarnya.

Dengan semangat tinggi dan visi yang jelas, pencapaian misi guna menjadikan coaching sebagai profesi yang strategis dan penuh makna diharapkan akan terlaksana dengan utuh. Impuls positif yang nyata serta turut serta membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan sarat dengan nilai-nilai kebangsaan adalah mimpi ke depan APCI. 

Pentingnya coaching culture yang telah terbukti membangun pebakat belia sebagai pemimpin di kemudian hari dan menyiapkan akselerasi kinerja ditegaskan Wakil BPJS Ketenagakerjaan dalam sambutannya pada kegiatan yang bernilai ini.

Sementara itu, BNSP menekankan bahwa coaching dapat memperkuat sistem sertifikasi kompetensi nasional melalui pendampingan asesmen, peningkatan mutu LSP, dan kesiapan SDM menghadapi pasar kerja global.

Event ini juga disemarakkan dengan penandatanganan kesepakatan MoU antara LSP Coach Indonesia bersama Asia Coach Indonesia serta LPK Global Daya Cendekia, sebagai langkah strategis. MoU ini menjadi titik krusial dalam perluasan pengakuan kehandalan coach baik di skala nasional maupun dunia. 

"Kerja sama ini menjamin standar kompetensi coach di Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, melainkan juga memperoleh pengakuan global," ulas perwakilan dari LSP Coach Indonesia.

"Kolaborasi ini memastikan baseline kompetensi coach Indonesia bukan hanya diakui di dalam negeri semata, namun juga mendapat legitimasi internasional," imbuhnya lagi.

Asosiasi ini pun bertekad menjadikan karakter profesi semakin kuat. Semua ini akan dapat diraih atas dukungan penuh dari pemerintah, lembaga sertifikasi yang kredibel, dunia usaha yang tidak statis, serta komunitas profesi yang solid. Keempat elemen ini tentunya bersinergi mewujudkan impian mulia Indonesia Emas 2045, sebuah cita-cita yang begitu inspiratif dan penuh harapan cerah. (*)