Kampung Adat Kuta: Tradisi dan Keunikan Kampung Adat di Ciamis

Budaya | 06 Jan 2024 | 21:52 WIB
Kampung Adat Kuta: Tradisi dan Keunikan Kampung Adat di Ciamis
Rumah di Kampung Adat Kuta Ciamis. Foto/ist

Uwrite.id - Dalam kerangka kehidupan masyarakat Ciamis, Kampung Adat Kuta muncul sebagai sebuah entitas yang tak hanya menyajikan pemukiman, melainkan suatu kompleksitas budaya yang dijaga dan dipersembahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, kampung ini menjadi perwujudan keberlanjutan budaya yang unik dalam tiga dimensi utama.

1. Homogenitas Bangunan dan Bahan Rumah

Bangunan rumah tinggal di Kampung Adat Kuta menampilkan keseragaman dalam bahan dan bentuknya. Hunian yang tersusun rapi di tepi jalan kampung atau terkelompok di tanah datar menunjukkan ciri khas yang melekat. 

Sentuhan tradisional semakin terasa dengan adanya tanaman pokok kawung yang tumbuh di setiap pekarangan luas. 

Mayoritas penduduk, yang sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin gula aren, berhasil menciptakan keseimbangan antara gaya hidup tradisional dan mata pencaharian yang mereka geluti.

2. Kentalnya Adat Istiadat

Kampung Adat Kuta mempertahankan kekentalan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari. Dua pemimpin, baik formal seperti ketua RT, ketua RW, kepala dusun, dan kepala desa, maupun informal seperti ketua adat dan kuncen, bersinergi untuk memastikan kelangsungan adat.

Upacara-upacara tradisional seperti nyuguh, hajat bumi, dan babarit menjadi bagian penting dalam mempertahankan warisan budaya.

3. Peran Ketua Adat dalam Pengendalian Adat Istiadat

Peran ketua adat sebagai pengendali jalannya adat istiadat menjadi poin penting. Dengan bijak, ketua adat mengelola tabu atau larangan, seperti larangan membangun rumah dengan genteng dan tembok, dengan tujuan menjaga keselarasan antara manusia, lingkungan, dan spiritualitas.

Lokasi dan Lingkungan

Terletak di suatu lembah yang dikelilingi tebing, Kampung Adat Kuta memiliki luas 97 ha yang mencakup berbagai elemen seperti hutan lindung, permukiman, sawah, ladang, kebun, kolam ikan, jalan, gunung, dan mata air keramat. Nama "Kuta" yang berarti tembok atau benteng menggambarkan karakteristik geografis kampung ini.

Pemeliharaan Lingkungan dan Nilai-nilai Tradisional

Selain menjaga tradisi, masyarakat Kuta juga berperan aktif dalam pemeliharaan lingkungan. Keharmonisan masyarakat Kuta tercermin dalam kesetiaan mereka terhadap amanah leluhur dan keberlanjutan nilai-nilai budaya, seperti yang terlihat dalam upacara-upacara tradisional dan penghormatan terhadap tempat-tempat yang dikeramatkan.

Kampung Adat Kuta bukan hanya sebuah pemukiman, melainkan kumpulan warisan budaya hidup yang terus dijaga dan diteruskan dari generasi ke generasi.

Keberagaman mata pencaharian penduduknya, kesetiaan terhadap adat istiadat, dan pemeliharaan lingkungan menandai keunikan dan keberlanjutan Kampung Adat Kuta di tengah dinamika perkembangan zaman.

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar