Kader PDIP Daerah Dipanggil ke DPP Gegara Kritik Hasto: Sebuah Tanda Ketegangan Internal?

Politik | 09 Jan 2025 | 16:43 WIB
Kader PDIP Daerah Dipanggil ke DPP Gegara Kritik Hasto: Sebuah Tanda Ketegangan Internal?
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP Kabupaten Pemalang, Sudarsono dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)

Uwrite.id - Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP Pemalang, Sudarsono, mengungkapkan bahwa ia dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai pada 7 Januari 2025 setelah beberapa kali mengkritik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto. Pemanggilan ini bukan hanya sekadar untuk konsolidasi internal, tetapi malah untuk mempertanyakan kritik-kritik yang dilontarkannya terhadap Hasto.

Sudarsono menceritakan bahwa ia menerima surat undangan yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan Komarudin Watubun dan Hasto Kristiyanto sendiri. Meski surat tersebut mengundang Sudarsono untuk konsolidasi organisasi, pertemuan tersebut justru berakhir dengan dirinya dimintai keterangan oleh tim komite etik partai. Dalam pertemuan tersebut, yang berlangsung di kantor DPP PDIP Jakarta, Sudarsono bertemu dengan empat orang perwakilan komite etik, karena Komarudin dan Hasto tidak bisa hadir.

"Selama pertemuan, saya diminta untuk menjelaskan latar belakang dan dasar dari kritik saya terhadap Hasto. Saya juga diberikan bukti berupa artikel dan podcast yang berisi kritik saya," kata Sudarsono, seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (7/1/25).

Kritik yang dimaksud Sudarsono adalah terkait dengan penurunan citra dan suara PDIP, yang menurutnya disebabkan oleh pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Hasto. Sudarsono menegaskan bahwa kritik tersebut bersifat personal terhadap Hasto, bukan terhadap partai secara keseluruhan.

 "Saya tidak melanggar. Saya tidak mengkritisi partai, hanya Hasto sebagai pribadi," ujarnya.

Namun, suasana dalam pertemuan tersebut dikatakan penuh ketegangan, bahkan Sudarsono sempat menegaskan bahwa tidak ada yang salah dalam kritiknya. Di sisi lain, Sudarsono juga menyarankan Hasto untuk berjiwa besar dan mengundurkan diri dari posisi Sekjen PDIP sebagai langkah terbaik untuk menjaga keberlanjutan partai, terutama dalam menghadapi kasus hukum yang sedang dihadapi Hasto terkait dengan KPK.

Sudarsono menambahkan, jika Hasto benar-benar mencintai PDIP, seharusnya ia siap untuk mengorbankan posisi penting tersebut demi kepentingan partai. Ia juga mengingatkan Hasto agar tidak menggunakan partai sebagai tameng dalam menghadapi masalah hukum pribadinya.

"Hasto harus berani menghadapi proses hukum tanpa melibatkan partai. Jangan sampai masalah hukum pribadi ini malah dijadikan tempat berlindung," tegas Sudarsono.

Pertemuan ini menjadi sorotan banyak pihak, mencerminkan adanya ketegangan internal di tubuh PDIP, di mana kritik terhadap Sekjen Hasto Kristiyanto bukan hanya menjadi isu internal partai, tetapi juga menyentuh persoalan citra dan keberlanjutan PDIP sebagai kekuatan politik. Meskipun Sudarsono menganggap kritiknya sebagai hal yang sah, tampaknya situasi ini membuka ruang bagi pertanyaan mengenai stabilitas organisasi dan bagaimana internal PDIP menanggapi suara-suara yang berani bersuara terbuka.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar