Uwrite.id - Persib memiliki sejarah bagus dengan pemain Eropa. Tiga gelar Liga juara terakhir Persib, ada kontribusi besar pemain dari Eropa. Persib menjadi sedikit tim di Liga Indonesia yang bisa nyetel dengan pemain Eropa.
Sejak pertama kali memakai jasa pemain asing, Persib tak asing dengan pemain dari Eropa. Ketika pertama kali menggunakan jasa pemain asing di Liga Indonesia tahun 2003, Persib merekrut 3 pemain asal Polandia. Hanya saja, ketiga pemain asal Polandia tadi gagal nyetel dengan permainan Persib dan hampir membuat Persib terdegradasi dari Divisi Utama.
Sejak musim itu, Persib lebih banyak diperkuat pemain dari Afrika atau Amerika Latin. Pemain Afrika seperti Nyek Nyobe, Bekamenga sampai Barkaoui menjadi andalan bagi Persib saat menjadi juara paruh musim di Liga Indonesia tahun 2007. Pemain dari Amerika Latin seperti Gonjales, Hilton sampai Patricio Jimenez pun pernah menjadi bagian dari kesuksesan Persib pada ajang Liga.
Pemain Eropa memiliki perbedaan besar gaya permainan dengan pemain dari Afrika atau Amerika Latin. Pemain Eropa lebih bermain secara taktikal dan kuat secara kecerdasan bermain. Sementara pemain dari Afrika atau Amerika Latin memiliki keunggulan dalam hal fisik dan teknik individu.
Maung Bandung, julukan dari Persib, mulai kembali menggunakan pemain dari Eropa sejak Liga Indonesia tahun 2013. Kala itu, Persib mendatangkan Sergio Van Dijk, pemain yang besar di Liga Belanda (kemudian dinaturalisasi menjadi WNI). Meski gagal membawa Persib juara di musim itu, Sergio menjadi penyerang yang produktif.
Setelah musim tadi, Persib seperti “berjodoh” dengan pemain dari Eropa. Selama kurun waktu 2014 sampai 2025 ini, Persib hampir selalu diperkuat pemain dari Eropa. Hasilnya 3 gelar juara Liga domestik dan satu gelar juara Piala Presiden berhasil didapatkan. Berikut ini beberapa pemain Eropa yang pernah bermain untuk Persib.
- Montenegro dan Kroasia
 
Persib mendatangkan Vladimir Vujovic, pemain dari Montenegro, ketika menjadi juara Liga Super Indonesia tahun 2014. Pemain jangkung ini menjadi defender tangguh di lini pertahanan Persib dan berkontribusi besar membuat Persib juara di musim itu.
Setelah itu, Persib mendatangkan Ilja Spasojevic, penyerang dari Montenegro, saat masuk Liga Indonesia tahun 2015. Meski Liga tak berlanjut, Spaso berkontribusi besar membawa Persib menjadi juara Piala Presiden tahun 2015.
Usai Vujovic hengkang di akhir tahun 2016, Persib mendatangkan Bojan Malicis pada tahun 2018. Defender asal Kroasia ini menjadi tumpuan utama di lini pertahanan Persib di Liga 1 tahun 2018. Bojan Malisic bukan hanya jago bertahan, tapi bisa juga mencetak gol. Gol Malisic ke gawang Persija akan selalu dikenang Bobotoh.
- Belanda
 
Jodoh Persib dan pemain Eropa kembali terjalin saat Robert Albert menukangi Persib di Liga 1 tahun 2019. Pelatih asal Belanda ini membawa 2 pemain asal Belanda pada paruh kedua kompetisi, salah satunya Nick Kuipers. Defender ini didatangkan pada usia emas pemain sepakbola, yakni 26 tahun. Selama 5 musim, Kuipers menjadi palang pintu utama bagi Persib. Nick Kuipers sukses membawa Persib menjadi juara Liga 1 dalam 2 musim beruntun (2024 dan 2025).
Bukan hanya Nick Kuipers pemain Belanda yang tampil moncer di Persib, sosok Marc Klok pun sangat vital bagi lini tengah Persib dalam 4 musim terakhir. Gelandang jangkar yang lahir dan besar di Belanda ini ( kemudian menjadi WNI melalui proses naturalisasi), menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah.
Klok menjaga keseimbangan lini tengah Persib, baik sebagai pemain nomor 6 atau 8. Bahkan, sejak liga musim 2023/2024, Klok sudah didaulat menjadi kapten Persib Bandung. Hasilnya, Klok membawa Persib menjadi juara liga dalam 2 musim beruntun.
- Spanyol
 
Selepas Luis Milla masuk di tahun 2023, Persib mendatangkan 2 pemain asal Spanyol, yakni Alberto dan Tyrone. Dua pemain ini sempat kesulitan dengan gaya sepakbola Indonesia. Namun, seiring waktu berjalan, kedua pemain ini bisa beradaptasi dengan cepat.
Alberto langsung membawa Persib menjadi juara di musim perdananya. Alberto bersama Nick Kuipers membentuk lini pertahanan yang solid. Alberto yang sempat mendapat “hujatan” di awal musim, berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Bobotoh di Liga 1 musim 2023/2024.
Tyrone pun sempat dianggap pembelian gagal. Setelah sempat dipinjamkan ke Liga Thailand, Tyrone tampil “menggila” di Liga 1 musim 2024/2024. Gelandang kreatif ini bukan hanya menjadi jenderal di lini tengah, tapi menjadi mesin gol utama Persib.
Saat David da Silva dan Ciro Alves kesulitan menceta gol, Tyrone menjadi tumpuan dalam mencetak gol. Selama bermain di Liga 1, Tyrone mencetak 18 gol. Bukan hanya membawa Persib menjadi juara di Liga 1, Tyrone pun mendapat predikat sebagai sebagai pemain terbaik Liga 1 di musim itu.
- Italia dan Inggris
 
Tidak kalah dengan Spanyol, pemain dari Italia pun bisa bersinar di Persib. Stefano Beltrame yang didatangkan pada paruh kedua Liga 1 musim 2023/2024, mampu menjadi jenderal di lini tengah. Beltrame mampu menghubungkan lini tengah dengan lini depan Persib. Kehadiran Beltrame turut berkontribusi besar membawa Persib juara di akhir musim.
Tak semua pemain Eropa sukses bersama Persib, salah satunya adalah Carlton Cole. Penyerang asal Inggris ini gagal mencetak satu gol untuk Persib saat bermain di Liga 1 tahun 2017. Cole pun dilepas Persib pada akhir putaran pertama Liga.
Masuk musim terbaru ( Liga Super Indonesia musim 2025/2026) , Persib lebih banyak mendatangkan pemain dari Eropa. Pada sektor kiper, Persib mendatangkan Adam Przybek dari Wales. Pada sektor belakang, Persib mendatangkan Frederik Barba yang berasal dari Italia. Sektor tengah, Persib mendatangkan Thom Haye dan Eliano. Dua pemain ini lahir dan besar di Belanda (kemudian menjadi WNI melalui proses naturaliasi). Terakhir, di lini depan Persib mendatangkan Andrew Jung dari Francis.
Sejauh ini sampai tulisan ini dibuat, mayoritas pemain dari Eropa ini bisa beradaptasi cepat dengan sepakbola Indonesia dan permainan Persib. Barba langsung menjadi pemain inti di lini belakang. Haye dan Eliano tak butuh lama untuk beradaptasi, bahkan Haye langsung menjadi jenderal penyerangan Persib di ini tengah. Jung pun bisa langsung tampil gacor, baik di liga domestik maupun kompetisi Asia. Hanya Adam Przybek yang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan Persib.
Melihat catatan pemain Eropa yang bermain di Persib, bisa dibilang tampil sesuai harapan. Dibawah arahan pelatih asal Eropa seperti Robert Albert, Luis Milla dan terkini, Bojan Hodak, memudahkan pemain asal Eropa ini untuk langsung beradapatasi dengan Liga Indonesia yang selama ini didominasi pemain dari Afrika atau Amerika Latin. Apakah pemain Eropa tadi bisa membawa Persib kembali juara di Liga Indonesia ? Kita lihat diakhir musim.

Tulis Komentar