Jaga Kondusivitas, FRI dan Mendiktisaintek Sepakati Proteksi Mahasiswa dalam Demonstrasi, IZ: Langkah Preventif

Uwrite.id - Jakarta - Pada Zoom meeting dengan Mendiktisaintek bersama para pimpinan perguruan tinggi, Minggu (31/08), tersusun sebuah pemahaman yang segaris di antara rektor yang ada di bawah FRI untuk mengawal aksi yang digelar mahasiswa sehingga meminimalisasi kemungkinan penunggangan atau penyusupan. Rapat koordinasi secara daring yang berlangsung dalam durasi empat jam ini juga dihadiri atau dikuti oleh Isradi Zainal. Selain sebagai rektor di Universitas Balikpapan, dirinya juga masih tercatat sebagai salah satu pengurus Forum Rektor Indonesia masa bakti 2024-2025. Isradi menyebut apa yang diserukan menteri sebagai langkah preventif.
Ketua Forum Rektor Indonesia Cak Hasan yang telah mengupayakan cooling atas suasana demonstrasi mahasiswa serta mencegah terjadinya aksi yang anarkis, menilai sudah selayaknya kalangan kampus memberi contoh cara-cara yang baik dalam penyampaian pendapat di muka umum.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto memahami bahwa keinginan mahasiswa dan masyarakat lahir dari kepedulian terhadap negeri. Tetapi, beliau jujur merasa sedih ketika suatu aksi damai menjelma jadi sebuah kerusuhan dan perusakan.
Untuk itu, ia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk menjaga ketenangan di lingkungan kampus, serta mengingatkan sivitas akademika untuk tidak terjebak provokasi maupun tindakan anarki yang justru menyakiti masyarakat.
“Pimpinan perguruan tinggi harus mendorong mahasiswa untuk tetap menyampaikan pendapat secara kritis dan santun, dengan cara-cara bermartabat yang tidak merugikan rakyat dan perusakan sarana umum,” ungkapnya.
Prof Brian mengingatkan pula supaya para rektor menguatkan pesan bahwa kekerasan dan perusakan tidak pernah menjadi jalan keluar, melainkan meninggalkan luka mendalam untuk semua.
Sementara Rektor Uniba Isradi Zainal sependapat bahwa aksi penyampaian aspirasi dari mahasiswa sebagai kaum intelektual, seyogianya disampaikan dengan santun dan elegan, tanpa kekerasan.

“Bentuk kekerasan apa pun, dalam aksi massa menyampaikan pendapat di muka umum tidaklah dibenarkan,” ungkap Isradi lagi.
Selanjutnya menteri menyampaikan, pada intinya pemerintah telah merespons cepat dengan penuh kepedulian, presiden telah hadir di rumah duka almarhum Affan sebagai wujud empati negara dan kara hati untuk mencari kebenaran. “Marilah bersama kita kawal proses hukumnya,” ujarnya.
Isradi Zainal yang juga koordinator KUC (Kalimantan University Consortium) sejalan dengan apa yang disampaikan Prof Brian yang menyerukan agar semua kampus berdoa bersama agar bangsa Indonesia diberi kekuatan melewati saat-saat yang berat ini.
"Kami juga di Universitas Balikpapan meminta agar situasi tetap tenang di kampus. Di samping itu, kami berharap semoga bangsa dan negara umumnya dapat menyelesaikan kemelut yang terjadi akhir-akhir ini dengan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, baik demonstran maupun pemerintah," tukas Isradi bijak.
Menteri Arahkan Rektor Berperan Aktif
Menurut Mendiktisaintek lagi, tiap-tiap perbedaan mampu dikelola dengan pikiran yang dingin, sehingga dapat membawa kepada negeri ini menjadi maju dan berdaulat.
“Kami sangat menghargai peran rektor, khususnya kampus di wilayah rawan aksi anarkis, dalam mendampingi mahasiswa, menenangkan suasana, dan menjaga kampus sebagai taman kebijaksanaan,” ungkapnya. (*)
Tulis Komentar