Isu Anak Menkumham Monopoli Bisnis Lapas, Mahfud: Masalahnya Sederhana dan Tidak Perlu Ikut Campur Tangan

Hukum | 04 May 2023 | 16:32 WIB
Isu Anak Menkumham Monopoli Bisnis Lapas, Mahfud: Masalahnya Sederhana dan Tidak Perlu Ikut Campur Tangan
Menkopolhukam, Mahfud Md

Uwrite.id - Menkopolhukam, Mahfud Md, akhirnya angkat bicara terkait dugaan monopoli bisnis anak Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di lembaga permasyarakatan (lapas). Mahfud mengatakan, persoalannya sederhana dan tidak perlu campur tangan. 

"Itu masalah sederhana, saya tidak perlu turun tangan, bisa diselesaikan di tingkat teknis eselon satu," kata Mahfud, dikutip dari detik.com.

"Kan sudah dijelaskan oleh Pak Yasonna, ya silakan, kata Pak Yasonna itu bukan, ya silakan saja lah. Kan memang nyebutnya putra seorang menteri, bukan putra Menkumham. Tapi kita nggak tau menterinya siapa," kata Mahfud, di kampus UIN Sunan Kalijaga, Sleman, Yogyakarta, pada 4 Mei 2023.

Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh kabar yang menyebut ada dugaan keterlibatan anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly, dalam monopoli bisnis di lapas.

Keterlibatan Yamitema Tirtajaya Laoly, putra Yasonna, memonopoli usaha koperasi dan kantin di sejumlah Lapas di unggah oleh akun twitter @partaisocmed namun di bantah oleh Menkumham, Yasonna Laoly.

"Ah bohong besar itu. Enggak ada. Nanti ada keterangan dari Kalapasnya. Jadi mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta pelatih, tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan bahkan dia pernah dimasukkan ke straff cell (sel khusus)," Kata Yasonna, Selasa (2/5/2023).

Yasonna menjelaskan bahwa Yayasan Jeera hanya membantu pembinaan penyandang penyakit dengan memberikan pelatihan barista dan pengrajin kulit. Ia juga menyebutkan bahwa Yayasan Jeera bekerja sama dengan pemerintah untuk terlibat di lapas. Namun, Yasonna membantah bahwa Yamitema terlibat dalam urusan penyediaan di kantin lapas.

"Enggak ada. Ada yayasan saja. Dia (Yamitema) enggak ikut di dalam (bagian yayasan). Biasalah politik," kata Yasonna.

Dalam keterangan terpisah, Wamenkumham, Eddy Hiariej juga menyatakan bahwa kabar Yamitema terlibat dalam bisnis di Lapas hanya rumor belaka. Ia mengklaim bahwa pembinaan di lapas berjalan dengan baik dan tidak menemukan bisnis tudingan yang melibatkan anak Yasonna.

Namun, Eddy Hiariej mengakui bahwa isu tersebut masih perlu didalami lebih lanjut untuk melihat fakta dan realita di lapangan. Ia enggan memberikan jawaban pasti terkait tuduhan tersebut, namun ia menegaskan bahwa pembinaan di lapas berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan adanya tudingan bisnis yang melibatkan Yamitema.

"Sekali lagi saya tidak menjawab itu persoalan tuduhan, tetapi saya soal realita dan fakta di lapangan," ucap Eddy.

Dugaan Keterlibatan Anak Yasonna Laoly Berbisnis di Lapas

Anak Menkumham Yasonna H. Laoly, Yamitema Laoly disebut bermain bisnis di dalam Lapas. Dugaan keterlibatan anak dari Yosanna Laoly muncul setelah seorang aktor senior yang pernah terkena kasus narkoba, Tio Pakusadewo menyebut adanya pabrik narkoba di sebuah penjara yang diinisiasi oleh para narapidana dan ada keterlibatan anak seorang menteri dalam praktik tersebut.

Video tersebut lantas diunggah ulang oleh akun Twitter @PartaiSocmed yang mempertegas sosok anak menteri yang disebut Tio.

"Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, yang mana anak Yasonna Laoly menjadi Chairman dan Co Founder," cuit akun @PartaiSocmed, dikutip pada Senin, 1 Mei 2023.

Mengenai keterlibatan Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia membuat instansi Kemenkumham ikut terseret.

Yasonna Laoly sendiri adalah Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan DPP PDI Perjuangan dan juga Menkumham Indonesia yang menjabat sejak tahun 2004 dan terpilih kembali pada 2019 hingga sekarang.

Melalui cuitannya, @partaisocmed menyebut bahwa Yamitema Laoly adalah presiden sekaligus pendiri Jeera Foundation. Jeera Foundation sendiri melakukan merger dengan PT Natur Palas Indonesia. Jeera Foundation atau JEERA didirikan oleh mantan narapidana bernama Gerhand Razaq.

Akun @PartaiSocmed menjelaskan bahwa Jeera Foundation yang dikelola oleh Yamitema Laoly telah memonopoli operasional koperasi dan kantin di beberapa lapas besar. Dalam unggahannya muncul foto air mineral merk Jeera yang diduga ada di lapas.

Akun tersebut juga menjelaskan bahwa semua materi yang disampaikan berdasarkan pada data dan bukti yang valid, bukan sekadar asumsi atau tuduhan.

Dalam penjelasannya, akun @partaisocmed menunjukkan bukti hubungan antara Jeera Foundation dengan PT Alam Palas Indonesia dan kemudian dengan Yamitema (Tema) Laoly, putra Yasonna Laoly yang merupakan Co-Founder dan Chairman Jeera Foundation.

Dalam bukti yang di paparkan @partaisocmed, Jeera Foundation membuat kesepakatan kerja sama dengan Lapas Kelas I Malang untuk mengambil alih semua usaha milik koperasi lapas, yang mencakup toko, kantin, dan semua kegiatan ekonomi di lapas.

“Contoh lain perjanjian kerja sama kemitraan Jeera (PT NPI), yaitu take over semua usaha milik koperasi lapas yg meliputi toko, kantin, dan semua kegiatan ekonomi di lapas. Untuk itu Jeera memberikan kompensasi 220,3 juta ke pihak koperasi lapas”, tulis akun tersebut.

Akun @partaisocmed juga menambahkan bukti dokumen perjanjian kerja sama antara Jeera Foundation dan koperasi lapas semula bernilai 220,3 juta rupiah, namun kemudian direvisi menjadi 128,8 juta rupiah.

Akun @PartaiSocmed juga mengungkap bahwa Think-Tank dari Jeera Foundation adalah Rino Lande, mantan napi korupsi Wisma Atlet Hambalang.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar