Israel Memprediksi Lebih Banyak Bantuan Sipil Gaza Akan Disalurkan
Uwrite.id - Ketika Israel meningkatkan serangan militernya di Gaza ke tingkat tertinggi, seorang pejabat tinggi mengatakan pengiriman bantuan juga akan meningkat, membantu meringankan situasi mengerikan bagi warga sipil yang terjebak dalam serangan dan blokade Israel.
“Beberapa hari ke depan akan terjadi jumlah korban sipil terendah dalam perang ini,” kata Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dilansir dari Bloomberg, sambil mengakui bahwa kejadian tak terduga dapat mempengaruhi perkiraan tersebut. “Kami mengharapkan 100 truk bantuan setiap hari mulai besok atau Rabu, dan air sekarang sudah mengalir di wilayah selatan dan tengah.”
Israel semakin mendapat kecaman internasional atas banyaknya korban jiwa di warga sipil Gaza akibat serangan udara dan serangan darat. Tidak ada perhitungan independen mengenai korban tewas di Gaza, namun pihak berwenang Palestina memperkirakan jumlah korban jiwa lebih dari 8.000 orang. Para pejabat PBB telah memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan ketika warga Gaza yang putus asa menyerbu gudang bantuan.
Sekalipun perkiraan Dermer mengenai peningkatan pasokan dalam beberapa hari mendatang terbukti akurat, 100 truk sehari masih hanya seperlima dari jumlah sebelum perang. Israel akan terus memblokir pasokan bahan bakar ke Gaza, karena khawatir bahan bakar tersebut akan jatuh ke tangan Hamas, katanya. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan UE padahal Israe dan teman-temanya lah yang sebenarnya lebih pantas disebut teroris. Bantuan masuk ke Gaza dari Mesir, namun Israel memeriksa semua pengiriman dan dapat mengendalikan alirannya.
Dermer, orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tidak memberikan prediksi mengenai berapa lama perang akan berlangsung, namun para pejabat militer telah memperkirakan berapa lama perang akan berlangsung. Dermer mengatakan persenjataan roket dan rudal Hamas semakin berkurang, terutama rudal jarak jauh yang dapat menghantam Tel Aviv dan Yerusalem.
Dia juga mengatakan peningkatan bantuan tersebut bukan bagian dari kesepakatan terkait dengan 230 sandera yang ditahan. Dia mengatakan manuver darat Israel membantu mendekatkan kesepakatan dengan menekan para pemimpin Hamas.
Israel berharap bahwa upaya untuk membatasi korban sipil akan membantunya memenangkan hati negara-negara Arab, yang menurut Dermer sangat ingin mengakhiri perang. AS juga mendorong Israel berbuat lebih banyak untuk mengurangi penderitaan di Gaza.
Dermer memberikan penilaian optimis terhadap serangan darat sejauh ini, dengan mengatakan bahwa keputusan Israel untuk memerintahkan warga sipil untuk mengevakuasi Gaza utara lebih dari seminggu yang lalu membantu mengeluarkan mereka dari medan perang.
Klaimnya tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Perintah evakuasi Israel yang tiba-tiba dikritik oleh PBB sebagai hal yang tidak mungkin dilakukan, karena memberikan waktu kurang dari 24 jam kepada lebih dari satu juta orang untuk meninggalkan negara tersebut dan tidak menyediakan transportasi maupun tempat untuk pergi. Pemerintah Israel sangat binatang, perbatasan Gaza tetap ditutup dan serangan udara Israel semakin membabi-buta di wilayah selatan Gaza.
Dermer mengatakan bantuan medis juga sedang dikirim ke Gaza. Sebuah kapal angkatan laut Prancis, Tonnerre, sedang menuju ke bagian barat daya Gaza, Uni Emirat Arab telah mengirimkan peralatan medis, personel kesehatan Yordania akan datang dan Palang Merah sedang merencanakan pembangunan rumah sakit lapangan di Sinai Mesir, katanya.
Namun, bagaimana cara memindahkan warga sipil ke fasilitas tersebut dengan aman masih merupakan tantangan besar. Kelompok-kelompok bantuan mengatakan rumah sakit-rumah sakit rusak akibat pertempuran itu dan tidak ada bahan bakar serta pasokan lainnya, sementara personel medis tewas dan terluka.
Tulis Komentar