Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon
Uwrite.id - Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, AS dan Inggris menyerukan agar kedua pihak menahan diri
Pada Kamis malam,19/9. pesawat tempur Israel kembali melancarkan serangan paling gencar di Lebanon selatan, Perang yang telah berlangsung hampir satu tahun. Kembali meningkatkan konflik ketegangan antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah di tengah seruan masyarakat internasional untuk saling menahan diri.
Gedung Putih memberi pernyataan bahwa solusi diplomatik dapat dicapai dan mendesak, Inggris menyerukan agar dilakukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hizbullah.
AS "takut dan khawatir tentang potensi eskalasi," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pertemuan seperti dikutip Reuters.
Serangan terbesar menyusul serangan awal minggu ini yang dikaitkan oleh Lebanon dan Hizbullah, dan diduga pihak Israel membalas dengan meledakkan radio dan pager Hizbullah, menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.000 orang di Lebanon.
Dalam operasi Kamis Malam 19/9, Militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya selama lebih dari dua jam menyerang ratusan peluncur roket ganda di Lebanon selatan yang akan segera ditembakkan ke arah Israel. penyerangan dan Pengeboman tersebut mencakup lebih dari 52 titik serangan di Lebanon selatan setelah pukul 9 malam (1800 GMT) Waktu setempat, kata kantor berita negara Lebanon NNA.
Tiga sumber keamanan Lebanon mengatakan ini adalah serangan udara terberat sejak Terjadi konflik yang dimulai pada bulan Oktober. Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa akibat serangan tersebut.Dalam pidato TV pada hari Kamis 19/9, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan ledakan bom pada hari Selasa dan Rabu " Telah melewati semua garis merah".
"Musuh telah melampaui semua kontrol, hukum, dan moral," katanya, seraya menambahkan serangan tersebut "dapat dianggap sebagai kejahatan perang atau deklarasi perang."Israel belum mengomentari secara langsung mengenai peledakan pager dan radio, yang menurut sumber keamanan kemungkinan besar dilakukan oleh badan mata-mata Mossad, yang memiliki sejarah panjang dalam melancarkan serangan canggih di tanah asing.
Tulis Komentar