Investasi Indonesia Tertinggal: Proses Perizinan dan Ketidakpastian Hukum Jadi Penyebab Utama

Ekonomi | 16 Jan 2025 | 20:43 WIB
Investasi Indonesia Tertinggal: Proses Perizinan dan Ketidakpastian Hukum Jadi Penyebab Utama
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.

Uwrite.id - Indonesia menghadapi sejumlah hambatan dalam menarik investasi asing, yang memengaruhi daya saing negara ini dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia. Proses perizinan yang lambat dan ketidakpastian hukum menjadi faktor utama yang menghambat minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, mengungkapkan hal ini dalam acara MINDialogue yang berlangsung di The Energy Building, Jakarta, pada Kamis (9/1/25). Menurut Bambang, masalah klasik seperti lamanya proses perizinan masih menjadi kendala utama yang dihadapi oleh investor asing yang ingin menanamkan modal di Indonesia.

“Kita menghadapi masalah klasik, yaitu lamanya proses perizinan,” ungkap Bambang, yang dikutip dari Liputan6. Selain itu, kepastian hukum juga menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor. Bambang mengatakan bahwa investor membutuhkan kepastian hukum dalam menilai potensi investasi di suatu negara.

“Yang kedua adalah kepastian hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang juga menyampaikan bahwa Indonesia masih dipandang sebagai negara dengan biaya ekonomi tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam proses pengajuan izin dan berbagai prosedur administrasi yang memakan waktu.

"Mereka menginginkan kondisi ekonomi yang lebih rendah biayanya, seperti ekonomi biaya rendah. Namun, Indonesia masih sering dianggap sebagai ekonomi biaya tinggi," tambahnya.

Akibatnya, banyak investor asing yang beralih ke negara-negara seperti Vietnam dan Malaysia, yang dianggap memiliki proses investasi yang lebih efisien. Bahkan, menurut Bambang, beberapa investor akhirnya memutuskan untuk memindahkan investasinya setelah menghadapi berbagai kesulitan di Indonesia.

"Ketika mereka menemui kesulitan dalam berinvestasi di Indonesia dan melihat negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, atau Thailand, mereka akan dengan mudah memindahkan investasi mereka ke sana," jelas Bambang.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam sektor perizinan dan ketidakpastian hukum, Indonesia perlu melakukan reformasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Jika tidak, Indonesia berisiko kehilangan peluang untuk berkembang dan semakin tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang lebih unggul dalam menarik investasi asing.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar