Intisari Simnas dan Kuliah Umum Yassierli di Uniba: Budaya K3 Jadi Kunci Aspek Kerja yang Aman, Sehat dan Produktif

Uwrite.id - Balikpapan - "Uniba adalah universitas terdepan yang mendukung dan mengawal IKN sebagai ibu kota baru negara kita Indonesia," sambut rektor Isradi Zainal dalam video trailer kegiatan "Simposium Nasional dan Kuliah Umum Peningkatan Mutu K3, Budaya K3 dan Pekerja Hijau" berdurasi 25 menit yang diunggah di kanal YouTube Universitas Balikpapan itu. Selebihnya beliau juga mengajak serta untuk bergabung dengan Universitas Balikpapan guna menuntut ilmu dan berkesempatan nantinya berkarir di IKN (Ibu Kota Nusantara).
Simposium kali ini dilangsungkan di Kota Balikpapan yang secara radius jarak relatif dekat dengan ibu kota baru RI, IKN Nusantara. Dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, Rektor menekankan bahwa penerapan strategi peningkatan mutu dan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting dan harus diintegrasikan dalam setiap sektor, termasuk di lingkungan pendidikan tinggi, sehingga dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

Dalam simposium dan kuliah umum dengan pembicara utama Menteri Ketenagakerjaan Prof Yassierli di Kampus Uniba itu, mengemuka beberapa vocal point di antaranya konsep green workforce. Konsep green workforce atau pekerja hijau merujuk pada individu yang bekerja di sektor lingkungan dan mendukung pelestarian lingkungan dengan beragam pendekatan. "Saat ini banyak ditawarkan rancangan, kebijakan, dan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan konservasi dan keberlanjutan," ungkap menteri yang tak pernah putus tahajjud tiap 2/3 malam tersebut, di depan civitas academica dan para tamu undangan simposium ini.
Pekerja hijau dapat ditemukan di berbagai bidang, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian organik dan konsultan lingkungan. Green workforce memiliki tujuan pokok, ujar Yassierli, antara lain mengurangi dampak lingkungan negatif, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, mendukung proses adaptasi terhadap perubahan iklim dan mempromosikan praktik industri berkelanjutan.


Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan green workforce meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan dampak perubahan iklim. Simposium dan kuliah umum Prof Menteri itu berlangsung di Ballroom Putri Aji Karang Melenu, Gedung G, Lantai 8, Universitas Balikpapan, tepatnya di hari Kamis (30/10).
Selain itu, dibahas pula mengenai budaya K3 pada kesempatan itu. Pada dasarnya, Budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menjadi suatu sistem nilai, norma, dan perilaku yang diterapkan dalam lingkungan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan produktif. Budaya ini menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas kerja.
Dengan menerapkan budaya K3, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.
Sambutan Wakil Gubernur Kaltim Mendapat Applaus dari Audience
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, dalam sambutannya menekankan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sejak lama, mengingat pentingnya aspek ini dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Beliau juga menegaskan bahwa sosialisasi dan penerapan K3 secara menyeluruh sangatlah krusial untuk menanamkan budaya keselamatan yang kuat di setiap lini pekerja, sehingga tercipta lingkungan kerja yang produktif dan aman bagi semua.
Untuk Kaltim sendiri, Seno Aji masih memandang perlu penyelenggaraan sosialisasi K3 yang efektif. "Kita masih melihat banyak pekerja yang melalaikan aspek keselamatan di tempat kerja. K3 bukan hanya administrasi dan dokumentasi, tetapi harus menjadi bagian dari tubuh, pikiran, dan jiwa kita agar pulang dengan aman dan sehat untuk keluarga,” ungkap figur humanis yang pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Kertanegara itu. Sambutan ini mendapatkan applaus yang menggema dari audience.

Lebih luas lagi, Wagub menegaskan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bukan hanya sekadar kewajiban perusahaan, melainkan tanggung jawab bersama yang memerlukan sinergi dan komitmen kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan pekerja, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Hal ini sejalan dengan semangat pembangunan tenaga kerja hijau (green workforce) yang berorientasi pada keberlanjutan dan keselamatan kerja, di mana setiap pihak memiliki peran penting dalam mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan kerja yang lebih baik.
Forum ilmiah ini juga diisi dengan sambutan Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal dan juga turut berbicara, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Darma Wirawan Kalimantan Timur Universitas Balikpapan Dr. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH. Dengan mengoptimalkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terwujudnya kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga mutu serta budaya K3 di daerah dapat ditingkatkan secara signifikan dan berdampak positif bagi masyarakat luas. (*)

Tulis Komentar