Industri Rokok Gudang Garam di Ambang Bangkrut !! Susul Sepatu Bata, Said Iqbal: Penyebabnya Daya Beli

Ekonomi | 07 Sep 2025 | 20:37 WIB
Industri Rokok Gudang Garam di Ambang Bangkrut !! Susul Sepatu Bata, Said Iqbal: Penyebabnya Daya Beli
Jika benar Gudang Garam melakukan PHK besar-besaran, kata Said Iqbal, sebaiknya berkoordinasi dengan pemerintah.

Uwrite.id - Jakarta - Ambruknya bisnis rokok yang ditekuni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sejak 1958, harus dimaknai secara mendalam. Semuanya dipicu pelemahan daya beli yang berlangsung setahun lebih. Bahkan nyaris 2 tahun.

Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, perusahaan bermodal besar tak akan kuat jika harus menghadapi pelemahan daya beli dalam jangka lama.

Termasuk Gudang Garam, produsen rokok terbesar yang umurnya 67 tahun, akhirnya tumbang juga. Ambruknya Gudang Garam, menyusul kebangkrutan Sepatu Bata, yang telah pailit terlebih dahulu pada April 2024.

"Kami masih menunggu perkembangan informasi. Terus dilakukan pengecekan. Ini semua gara-gara ambruknya daya beli. Perusahaan sebesar Gudang Garam akhirnya ambruk juga," ujar Said Iqbal di Jakarta, Ahad (07/08).

Akibat lemahnya daya beli, jutaan 'ahli hisap' alias perokok di Indonesia, beralih ke rokok yang harganya murah alias terjangkau kantong. Termasuk rokok ilegal alias non-cukai yang harganya bisa setengah kali rokok bercukai.

"Cukai kan naik terus tiap tahun. Akibatnya rokok makin mahal. Di sisi lain, marak beredar rokok ilegal yang noncukai. kehadiran mereka membunuh industri rokok yang resmi," imbuhnya.

Celakanya, lanjut Said Iqbal, Gudang Garam selaku pemain lama di industri rokok, semestinya gencar berinovasi. Munculkan produk baru yang harganya bisa lebih murah.

"Karena produk rokoknya kurang bisa bersaing dari sisi harga, ya itu tadi, penjualan turun, laba turun. Alhasil, beban produksi naik seiring makin mahalnya cukai. Kalau masalah ini tak ada jalan keluarnya, ya pasti tinggal kenangan dah. Kasihan pekerja Gudang Garam yang jumlahnya lebih dari 30 ribu orang," terang Said Iqbal.

Jika benar Gudang Garam melakukan PHK besar-besaran, kata Said Iqbal, sebaiknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah. Barangkali ada langkah terobosan guna menghindari PHK terhadap lebih dari 30 ribu pekerja.

"Kalau ribuan atau bahkan puluhan ribu pekerja Gudang Garam kena PHK, dampaknya luas. Banyak pekerja di luar Gudang Garam kena imbasnya. Mulai dari buruh tembakau, petani tembakau, sopir logistik, pedagang kecil, supplier hingga pemilik kontrakan, kena semua," imbuhnya.

Di sisi lain, kata dia, manajemen GGRM jangan hanya berjanji manis akan memberikan pesangon kepada pekerja yang terkena PHK.  "Jangan seperti Sritex yang hanya bisa beri janji manis. THR ribuan pekerjanya saja belum dibayar hingga sekarang. Itu kan zalim sekali," pungkasnya. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar