Indonesia Borong 48 Jet Tempur KAAN Generasi ke-5 dari Turki, Spesifikasi Bukan Kaleng-kaleng!

Uwrite.id - Indonesia mengambil langkah strategis dalam modernisasi alutsista udara dengan merencanakan pembelian 48 unit KAAN, jet tempur stealth generasi ke-5 buatan Turki.
Kesepakatan besar ini diumumkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada gelaran Indo Defence Expo & Forum 2025 di Jakarta, dan kini menjadi kontrak ekspor pertama dari jet tempur canggih KAAN.
Nilai kontrak dilaporkan menembus kisaran US$ 10 miliar (sekitar Rp 150 triliun), dengan estimasi harga satu unit hampir US$ 100 juta.
Meski demikian, Turki dan Indonesia masih merahasiakan detail akhir kesepakatan keuangan .
Alasan Strategis Indonesia
Pembelian ini sejalan dengan upaya Indonesia memperkuat sovereignty alat utama sistem pertahanan (alutsista), sekaligus mendorong transfer teknologi ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Sebelumnya, pada Februari dan Maret 2025, Menhan RI dan para pejabat Turki telah membahas soal lisensi produksi KAAN, termasuk rencana mendirikan fasilitas di Bandung sebagai bagian dari perjanjian transfer teknologi.
Dengan lisensi tersebut, TNI AU tidak hanya mendapatkan alat utama, tetapi juga kemampuan perakitan dan pemeliharaan mandiri. Hal ini dinilai meningkatkan posisi industri pertahanan nasional di kancah regional Asia Pasifik.
Baca juga: Haidar Alwi: Pidato Prabowo Adalah Titik Balik Menuju Indonesia yang Berdaulat
Timeline dan Kolaborasi Produksi
Menurut rencana yang dipaparkan oleh TAI, KAAN dijadwalkan akan mulai diproduksi massal di Turki dan pertama akan dikirim pada tahun 2028. Indonesia akan menjadi mitra dalam berbagai tahap produksi, termasuk integrasi komponen lokal dari PTDI.
Selain itu, kemitraan ini muncul bersamaan dengan proyek bilateral lain, seperti pembangunan joint‑factory drone Bayraktar dan kerja sama pembuatan kapal perang, menjadikan hubungan Indo‑Turki semakin komprehensif dalam pertahanan.
Spesifikasi Jet Tempur KAAN
Beberapa spesifikasi utama jet KAAN meliputi berat lepas landas maksimum 27.200 kg, panjang 19 m, lebar sayap 12 m, serta kecepatan maksimal Mach 2 (2.470 km/jam).
Jet ini dibekali mesin ganda General Electric F110, radar AESA, dan enam hingga delapan titik gantung senjata menjadikannya pesaing serius bagi jet stealth lainnya seperti F‑35.
Meski ambisi modernisasi Indonesia tinggi, beberapa pihak menyoroti tantangan pembiayaan yang cukup besar.
Anggaran pertahanan Indonesia terbatas, sekitar hanya 1 % dari PDB dan diwarnai beberapa proyek yang sempat tertunda, seperti KF‑21 dari Korea.
Di sisi lain, keberhasilan Turki memasarkan KAAN ke Indonesia menunjukkan dinamika baru di pasar jet tempur global: lebih banyak negara non‑superpower kini punya akses ke teknologi generasi-5, menantang dominasi Amerika, Rusia, dan China
Tulis Komentar