Indikator: DPR dan Parpol Jadi Lembaga Paling Tidak Dipercaya, Cerminan Krisis Kepercayaan Publik?

Politik | 29 Jan 2025 | 20:57 WIB
Indikator: DPR dan Parpol Jadi Lembaga Paling Tidak Dipercaya, Cerminan Krisis Kepercayaan Publik?
Suasana pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). FOTO: ANTARA

Uwrite.id - Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia mengungkap fakta yang cukup mencengangkan: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan partai politik menempati posisi paling bawah dalam tingkat kepercayaan publik. Dari 11 lembaga yang disurvei, DPR berada di posisi ke-10 dengan tingkat kepercayaan hanya 69 persen, sementara partai politik menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya dengan angka 62 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia terkait Kepercayaan terhadap lembaga. Foto: Indikator Politik Indonesia

Hasil survei ini seolah menegaskan bahwa parlemen dan partai politik masih gagal merebut hati rakyat. Meskipun perolehan angka 60-an persen tampak signifikan, kenyataannya lembaga-lembaga ini justru berada di urutan buncit, kalah jauh dibandingkan institusi lain seperti Kepresidenan (97 persen) dan TNI (94 persen).  

DPR, yang seharusnya menjadi wakil rakyat dan suara kepentingan publik, tampaknya masih bergulat dengan citra negatif, baik akibat kontroversi kebijakan, minimnya transparansi, hingga berbagai kasus dugaan korupsi yang menyeret anggotanya. Sementara itu, partai politik yang menjadi tulang punggung demokrasi justru mengalami krisis legitimasi di mata rakyat, yang mungkin lelah dengan praktik oligarki politik, dinasti kekuasaan, dan janji kampanye yang tak kunjung terealisasi.  

Di sisi lain, tingginya kepercayaan publik terhadap Kejaksaan Agung (79 persen) menunjukkan bahwa gebrakan pemberantasan korupsi masih menjadi faktor kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat. Hal ini seakan menjadi sindiran tersirat bagi DPR dan partai politik, bahwa rakyat menginginkan tindakan nyata dalam membersihkan institusi negara dari praktik korupsi dan kepentingan pragmatis.  

Dengan tingkat kepercayaan yang terus merosot, apakah ini menjadi alarm bagi DPR dan partai politik untuk segera berbenah? Ataukah justru menjadi bukti bahwa demokrasi elektoral kita semakin kehilangan esensinya?

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar