HPSN 2025: Tukar Sampah dengan Sembako di Tangerang

Lingkungan Hidup | 05 Feb 2025 | 18:51 WIB
HPSN 2025: Tukar Sampah dengan Sembako di Tangerang
Seruni gelar aksi "Sembako Tukar Sampah" di Banten dalam peringatan HPSN 2025. Langkah kecil untuk lingkungan bersih dan sehat ||Ist

Uwrite.id - Ketua Umum Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih, Tri Tito Karnavian, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ajakan ini disampaikannya dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang dikemas dalam aksi Seruni untuk Bersih Negeri dengan tema "Sembako Tukar Sampah"

Kegiatan ini berlangsung di Alun-Alun Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dasar.

Dalam kesempatan tersebut, Tri Tito Karnavian menekankan pentingnya membangun kesadaran sejak dini terkait pengelolaan sampah. Ia berdialog langsung dengan para siswa SD untuk menguji pemahaman mereka tentang kebersihan lingkungan. 

Saat ditanya mengenai cara menangani sampah di rumah, seorang siswa menjawab bahwa sampah harus dibuang di tempatnya dan dipilah sesuai jenisnya.

"Luar biasa, sudah ada kesadaran untuk menyediakan tempat sampah di rumah masing-masing. Ini adalah langkah dasar yang penting dalam kepedulian terhadap sampah," kata Tri.

Tak hanya sekadar menanamkan kesadaran, Tri juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif memilah dan mengelola sampah dengan baik. Menurutnya, banyak jenis sampah yang masih bisa didaur ulang sehingga tidak berakhir menjadi beban lingkungan.

"Kita harus membiasakan memilah sampah. Sampah makanan, plastik, dan botol bekas itu punya cara pengolahan yang berbeda. Jika ini dilakukan dengan baik, kita bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," ujarnya.

Budaya Bertanggung Jawab atas Sampah

Tri juga menyoroti perbedaan budaya pengelolaan sampah di Indonesia dengan negara-negara maju seperti Jepang. Menurutnya, di negara maju, kesadaran individu terhadap sampah sudah sangat tinggi, bahkan tempat sampah di ruang publik sangat minim karena masyarakat terbiasa membawa dan membuang sampah mereka sendiri di rumah.

"Di sini masih ada anggapan bahwa sampah adalah tanggung jawab petugas kebersihan. Padahal, yang menghasilkan sampah adalah kita sendiri, sehingga kitalah yang harus bertanggung jawab," tegasnya.

Sebagai bentuk aksi nyata, Tri meminta seluruh peserta memastikan tidak ada sampah yang tertinggal di bawah kursi masing-masing, termasuk bekas kotak makanan dan minuman. 

Langkah ini dilakukan untuk membiasakan masyarakat agar tidak bergantung pada petugas kebersihan dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Mulai hari ini, mari kita bangun komitmen bahwa sampah adalah tanggung jawab kita sendiri. Jika setiap individu memiliki kesadaran ini, saya yakin lingkungan kita akan semakin bersih dan sehat," pungkasnya.

Kegiatan Sembako Tukar Sampah ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Melalui program ini, masyarakat dapat menukarkan sampah yang sudah dipilah dengan paket sembako, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat, serta budaya tanggung jawab terhadap sampah dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar