Hendrajit: Ada Kelompok yang IL-FEEL Saat Anies Disandingkan dengan Pasangan yang Tidak Dianggapnya Sepadan
Uwrite.id - Pengamat geopolitik strategik dan intelijen, Hendrajit mengatakan, Sabtu (02/09), dengan bergulirnya duet Anies-Imin, ada hal lain yang justru menarik disorot. Pemetaan arah suara solid dan suara potensial Anies jadinya terurai.
Beliau menyampaikan bahwa akan terurai mana yang pendukung Anies sebagai fans club angin-anginan dan baperan, pendukung Anies yang berbasis agenda terlepas agendanya bisa strategis bisa juga cuma beraroma kepentingan, dan para pendukung yang umumnya Muslim perkotaan yang memandang Anies sebagai figur pemimpin berlatar belakang Muslim. Demikian disampaikan di salah satu WAG khusus - terbatas, di mana kolumnis Uwrite.id turut menjadi anggotanya.
"Yang paling keras bereaksi dengan bergulirnya duet.Anies-Imin saya lihat yang masuk klasemen Anies fans club. Selain dasar dukungannya adalah personal dan kekaguman pada sosok pribadi Anies, begitu disandingkan dengan pasangan yang dalam pandangannya nggak serasi, langsung saja il-feel. Maka perilakunya pun jadi temparemental dan emosional. Bahkan meradang," demikian beber Hendrajit tertulis, dalam kaitannya fenomena ketegangan yang sempat terjadi di internal KPP, pasca persandingan Anies dengan Cak Imin.
Yang masuk klasemen pendukung Anies berbasis agenda, reaksinya lebih abu-abu. Lantaran dukung Anies karena yakin agenda dan program politik tertentu hanya bisa dititipkan ke Anies, maka masalah siapa cawapresnya jadi urusan nomor dua, imbuh Hendrajit lagi.
"Namun, klasemen kedua ini sikap yang mendasari penilaian siapa cawapres tetap berpedoman pada dua hal: Apakah si cawapres akan bisa sejalan dengan agenda dan program politik Anies atau akan merugikan dan membahayakan. Dari situlah mereka bersikap mendukung atau malah keluar dari barisan Anies. Namun berbeda dengan klasemen pertama, klasemen kedua ini hati-hati dan penuh perhitungan. Kalaupun nanti bersikap, sekarang terlalu dini membuat putusan," tulis Hendrajit melengkapkan ulasannya.
Hendrajit menambahkan, lantas klasemen ketiga, pendukung Anies yang pada umumnya memandang Anies figur pemimpin Muslim, reaksi atas bergulirnya nama Imin disikapi datar datar saja. Lapis sosial klasemen ini meski sebagian besar kaum Muslim terdidik kota, pada dasarnya kaum awam dalam politik.
Mereka ini secara umum menyadari ada yang nggak beres di negeri kita, perlu perubahan dan perbaikan, perlu pemimpin yang berkomitmen dan amanah. Maka ketika preferensi politik mereka ke Anies, ya, cukuplah sudah. Selebihnya terserah Anies. Urusan wapres pun jadi hal berkaitan dengan pernak-pernik dan ubo rampe, pungkasnya. (*)
Tulis Komentar