SDK 4 Bina Bakti Tasikmalaya Sambangi Pesantren dan Kampung Kerukunan di Ciamis

Religi | 16 Nov 2023 | 16:21 WIB
SDK 4 Bina Bakti Tasikmalaya Sambangi Pesantren dan Kampung Kerukunan di Ciamis
Para siswa Sekolah Dasar Kristen (SDK) 4 Bina Bakti Tasikmalaya berkunjung ke Ponpes Miftahul Ulum Ciamis. Foto/Abid

Uwrite.id - Sekolah Dasar Kristen (SDK) 4 Bina Bakti Tasikmalaya berkunjung ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bangunsirna dan rumah-rumah ibadah di Kampung Kerukunan Ciamis pada Kamis 16 November 2023.

88 murid kelas 4, 5, dan 6 SDK 4 Bina Bakti Tasikmalaya, 8 siswa SMP pendamping serta 16 guru pembimbing antusias mengikuti kegiatan ini.

Para siswa SDK 4 Bina Bakti Tasikmalaya mengukir momen berharga dalam kunjungan ke pesantren Miftahul Ulum.

Meniti perjalanan dari Gereja Katolik Santo Yohanes dengan odong-odong, mereka membawa bingkisan yang hangat untuk teman-teman mereka di pesantren.

Saat tiba, sambutan penuh kehangatan dari para santri memperkuat suasana harmonis di tengah perbedaan.

Tidak hanya itu, acara dimeriahkan oleh kolaborasi seni lintas iman. Gamelan muslim Ki Pamanah Rasa bersatu dengan Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik St. Yohanes, menampilkan keindahan harmoni dalam keragaman.

Penampilan marawis dari murid kelas 4,5, dan 6 Madrasah Ibtidiyah (MI) Miftahul Ulum menambah kemeriahan acara ini.

Puncak kebaikan terjadi di penghujung acara, di mana siswa SDK 4 Bina Bakti Tasikmalaya dengan tulus menyerahkan tanda kasih persaudaraan.

Ratusan tas ransel berisi paket peralatan sekolah dan makanan ringan diserahkan kepada teman-teman santri, menyiratkan pesan universal tentang kepedulian dan persatuan.

Setelah berkunjung ke pesantren, peserta kegiatan melanjutkan perjalanan ke tempat ibadah lintas agama. Masjid Al-Mujahidin, Klenteng Hok Tek Bio, Litang Konghucu, dan Gereja Katolik St. Yohanes.  

Tanamkan Nilai-nilai Pancasila Sejak Dini

Merlin Suhardja, Kepala Sekolah SDK 4 Bina Bakti mengatakan, kunjungan ini merupakan implementasi dari kegiatan penguatan karakter profil pelajar Pancasila, di mana anak-anak diajak untuk mencintai Tuhan, sesama, dan alam.

Merlin Suhardja, S. Pd., Kepala Sekolah Dasar Kristen (SDK)   4 Bina Bakti Tasikmalaya

"Dalam kegiatan tersebut, anak-anak sekolah dasar dan santri pesantren terlibat dalam berbagai aktivitas untuk saling mengenal, termasuk mengenal budaya lokal, kaulinan barudak, dan perbedaan yang ada di antara mereka," ungkapnya.

Merlin mengatakan, meskipun berasal dari latar belakang agama yang berbeda, mereka menemukan persamaan kuat, yaitu sebagai anak bangsa Indonesia.

"Kunjungan ini memupuk rasa cinta bangsa dan tanah air, memperkenalkan keanekaragaman budaya, dan mengajarkan bahwa kita semua adalah saudara. Tujuan utama adalah membentuk karakter anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," jelasnya.

Ditemui terpisah, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum, KH. Arif Ismail Chowas, menyambut positif kunjungan tersebut.

"Ini adalah ikhtiar bersama untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini. Kebersamaan antar-anak bangsa sangat penting untuk memperkuat negara dan bangsa kita," ujarnya.

Beliau menekankan pentingnya toleransi dalam masyarakat, terutama di wilayah Ciamis, dan menyatakan bahwa kunjungan semacam ini dapat memberikan kontribusi positif untuk meredam ketegangan antar-agama.

"Toleransi harus ditanamkan sejak usia dini untuk mencegah hilangnya kemanusiaan," kata KH. Arif Ismail Chowas.

Dalam konteks pendidikan pesantren, KH. Arif Ismail Chowas menyoroti perlunya membuka diri terhadap perkembangan zaman.

"Pesantren harus membuka diri, mempersiapkan generasi selanjutnya dengan membekali mereka dengan keterampilan multi-talenta. Ini agar mereka bisa berperan aktif dalam masyarakat sesuai tuntutan zaman," tambahnya.

Selain itu, KH. Arif Chowas mengatakan, kunjungan ini menjadi langkah awal dalam membangun dialog antar anak bangsa dengan harapan dapat mempererat hubungan persaudaraan di tengah perbedaan.

"Semua pihak diharapkan untuk terus memelihara budaya, cinta tanah air, dan memperkuat nilai-nilai Pancasila bersama-sama," harapnya. 

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar