Haidar Alwi: Pengertian Hari Kiamat Yang Sesungguhnya.

Religi | 03 Jul 2023 | 20:08 WIB
Haidar Alwi: Pengertian Hari Kiamat Yang Sesungguhnya.

Uwrite.id - BSD city Tangerang, Haidar Alwi:

Pengertian Hari Kiamat

Hari kiamat menurut islam adalah suatu peristiwa yang dimana seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran yang total, dan membinasakan seluruh makhluk kecuali yang telah dikehendaki oleh Allah SWT.

Datangnya hari kiamat ini sudah sangat jelas dapat dibuktikan dengan banyak dalil yang menyebutkan tentang hari kiamat seperti didalam al-qur’an, dan kitab-kitab agama yang lainnya. Dan didalam islam semua muslim harus mempercanyai terjadinya hari kiamat.

Dalil dalam Al-Qur’an banyak sekali yang menjelaskan tentang terjadinya hari kiamat. Dalam islam hari kiamat ditandai dengan ditiupnya terompet sangkakala olah malaikat Isrofil yang telah diperintahkan langsung dari Allah SWT.

Setelah terompet ditiup oleh Malaikat Isrofil maka seluruh akan semesta akan hancur, yang tidak akan bisa dibayangkan dengan akal manusia. Semua akan hancur, yang hidup akan mati, kecuali yang dikehendaki oleh Allah untuk masih tetap hidup.

Gambaran hari kiamat ini ada didalam surat At Takwir ayat 1 sampai 6, dimana pada ayat tersebut Allah telah berfirman matahari digulung, gunung-gunung dihancurkan, unta-unta bunting tidak ada yang memperdulikan, dan binatang-binatang berjatuhan.

Bukan hanya di surat At Takwir yang menjelaskan tentang terjadinya hari kiamat , ada jugasurat Az Zumar ayat 69 yang menggambarkan bahwa pada hari kiamat bumi akan terguncang, manusia seperti mengalami mabuk hingga para ibu yang mengandung akan berguguran.

Itulah gambaran dan pengertian terjadinya hari kiamat. Hari kiamat ini sudah pasti akan terjadi dan tidak ada satupun manusia yang mengetahui terjadi hari kiamat. Bahkan para malaikat pun tidak ada yang tahu kapan terjadinya hari kiamat.

Setelah semua makhluk di seluruh alam semesta mati, Allah pun memerintahkan Malaikat Isrofil untuk meniup sangkakala kembali. Maka hiduplah semua yang telah mati, termasuk mereka yang telah sekian lama meninggal dunia sejak pertama kali dunia ini diciptakan oleh Allah. 

Semua dikumpulkan di Padang Mahsyar, mulai dari umat Nabi Adam sampai umat Nabi Muhammad. Namun mereka tak saling mengenali satu sama lain, karena tersibukkan dengan kondisi masing-masing.

Di saat itulah, pengadilan Allah diberlakukan. Masing-masing akan menerima buku catatan tentang amal baik dan amal buruk yang pernah dilakukan selama di dunia ini. Setelah itu, masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukan. 

Para nabi dan saksi didatangkan, bahkan tubuh pun akan bersaksi atas apa yang telah dilakukan. Semua anggota tubuh berbicara, kecuali mulut yang terkunci.

Tiada seorang pun yang akan dirugikan walau hanya sedikit pun. Bahkan bila amalan tersebut hanyalah seberat biji sawi, maka Allah pasti akan mendatangkan pahalanya. Cukuplah Allah sebagai sebaik-baik pembuat perhitungan.

Seluruh amal perbuatan diadili seadil-adilnya. Perbuatan baik bahkan sekecil debu pun akan diperhitungkan, demikian pula perbuatan yang buruk. 

Berbahagialah mereka yang senantiasa melakukan kebaikan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari orang lain.

Mereka yang gemar beramal tanpa orang lain tahu. Mereka yang meneladani jejak Rasulullah, karena mereka akan mendapat syafa’at beliau.

 ( IR. R. HAIDAR ALWI, MT )

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar