Haidar Alwi: Menyongsong tahun politik dengan Konsep Teologi Rahmatan 'Alamin.
Uwrite.id - Bsd city Tangerang, Haidar Alwi:
Haidar Alwi: Menyongsong tahun politik dengan Konsep Teologi Rahmatan 'Alamin.
Konsep teologi rahmatan lil’alamin menyaratkan dua aspek. Pertama, Islam perlu dimaknai sebagaimana adanya Islam itu secara generik yang bermakna kedamaian dan keselamatan bagi seluruh makhluk. Jadi, orang yang mengaku beragama Islam seyogianya dia mesti mampu menebar benih-benih perdamaian dan jaminan keselamatan bagi siapa saja yang berada di sampingnya. Tak peduli dia berbeda suku, ras, bangsa, ataupun keyakinan maka umat muslim wajib memberikan garansi hidup aman dan nyaman.
Kedua, teologi rahmatan lil alamin perlu ditarik ke dalam dimensi sosial. Mendekatkan perspektif transendetal dan kehidupan dunia dengan memberikan ruang yang luas bagi proses sosial, maka konsepsi rahmatan lil’alamin menemukan momentum dalam kehidupan dunia. Konteks sosial kemasyarakatan memang menjadi lahan subur bagi implementasi dan pengembangan konsepsi rahmatan lil’alamin.
Beragama (Islam) seharusnya mendorong setiap pemeluknya untuk dapat melahirkan sikap toleran, empati dalam perspektif sosial kemasyarakatan. Inilah pantulan dari gagasan rahmatan lil’alamin yang ditawarkan oleh Islam sebagai agama yang mengusung nilai-nilai universal.
Sebagai individu kesadaran sosial dalam masyarakatnya yang dilandasi oleh moralitas sosial yang berangkat dari perspektif agama dan nilai sakral masyarakatnya yang terinternalisasi dalam kesadaran dirinya. Inilah yang mendorong loyalitas individu di dalam masyarakatnya di mana mereka berada.
Menyongsong tahun politik mestinya dibarengi optimisme bahwa ruang dan kesempatan memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara masih terbuka lebar.
Centang-perenang kehidupan masyarakat saatnya dirajut kembali dengan benang kerukunan. Jalinan harmonisme kehidupan bermasyarakat penulis yakini bisa dijembatani dengan mengetengahkan Islam sebagai doktrinal rahmatan lil alamin. Islam yang mampu menjadi pembawa kedamaian dan keselamatan bagi siapapun dan dimanapun, itulah makna generik Islam.
Salam Toleransi.
( IR. R. HAIDAR ALWI, MT )
Tulis Komentar