HAIDAR ALWI: DUA KEMAMPUAN DASAR JIKA INGIN JADI PEMIMPIN NEGERI INI
Uwrite.id - HAIDAR ALWI
DUA KEMAMPUAN DASAR JIKA INGIN JADI PEMIMPIN NEGERI INI
Pada dasarnya seorang pemimpin setidaknya perlu memiliki dua kemampuan dasar; kemampuan untuk menyerap sebanyak mungkin informasi dan kemampuan untuk memimpin orang lain guna mencapai tujuan bersama. Pemimpin visioner adalah pembaca tekun sehingga mampu memutakhirkan (update) dan membentuk kembali (reshape) visi dan misi kepemimpinannya.
Sejarah Islam mencatat bahwa ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad adalah perintah membaca, “Bacalah dengan nama Tuhanmu: (QS Al-‘Alaq:1). Dua dekade pasca wahyu pertama, ia menjadi pemimpin besar di jazirah Arab yang hingga sekarang dipercayai sebagai pemimpin paling berpengaruh dan berhasil dalam sejarah umat manusia.
Manusia diajarkan untuk memproduksi teks. Aktivitas ini mensyaratkan membaca sebelum menulis. Membaca lebih mendasar dan vital bagi literasi dan kepemimpinan. Kita membaca lebih banyak daripada menulis. Sepanjang sejarah manusia jumlah pembaca melebihi jumlah penulis. Secara definitif, penulis adalah pembaca yang baik, sedangkan pembaca yang baik belum tentu penulis yang baik.
Wahyu pertama, yang merupakan dialog antara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad, menandai awal kepemimpinan dan menggambarkan gagasan penting literasi. Ini juga menunjukkan bahwa dialog kritis amat krusial untuk mengembangkan kepemimpinan. Dengan kata lain, dalam Islam literasi merupakan kebutuhan mutlak dalam kepemimpinan. Tidak ada kepemimpinan tanpa keterampilan membaca dan menulis yang kritis.
Umat Islam percaya bahwa Alquran adalah kitab suci yang wajib ditaati. Namun hanya sedikit yang paham bahwa literasi adalah perintah Allah. Belajar membaca dan menulis adalah bagian dari mengamalkan ajaran Islam yang disebarkan oleh Nabi Muhammad. Diriwayatkan bahwa di awal kenabiannya Nabi membebaskan tahanan non-Muslim dengan syarat mengajarkan keterampilan membaca dan menulis dasar bagi Muslim yang buta huruf.
Oleh sebab itu saya Haidar Alwi, sebagai presiden Haidar Alwi Care mewanti wanti kepada seluruh rakyat Indonesia, di tahun politik ini kita akan menyongsong pemilu pilpres di tahun 2024 mendatang. Kita akan memilih calon pemimpin negeri untuk lima tahun, saya yakin rakyat Indonesia akan semakin cerdas memilih dan memilah siapa calon pemimpin bangsa yang memiliki dua kemampuan dasar seorang pemimpin yaitu kemampuan untuk menyerap sebanyak mungkin informasi tentang keadaan yang terjadi di masyarakat dan kemampuan untuk memimpin orang lain secara adil guna mencapai tujuan bersama.
Salam Toleransi.
PRESIDEN HAI HAC
IR. R. HAIDAR ALWI, MT
TOKOH TOLERANSI INDONESIA
Tulis Komentar