Hadiri Penekenan MoU, Monev KIP K & Dialog, Isradi Soroti Harapan Warga Kaltim untuk Perluasan Akses Pendidikan Tinggi

Uwrite.id - Samarinda - Berlangsung di kampus ITK, Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Dr. Isradi Zainal, turut hadir dalam kegiatan penekenan naskah kesepahaman (MoU) dan kegiatan monev KIP K.
Pemajuan mutu SDM perguruan tinggi, khususnya peserta didik pemanfaat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP K) adalah sebuah harapan besar yang secara eksplisit tersampaikan di dalam forum itu.
"Sudah barang tentu forum ini menjadi titik tonggak yang menentukan dalam langkah mengkolaborasikan elemen perguruan tinggi di Provinsi Kaltim guna mencapai target raihan dan capaian misi program KIP K yang telah lama disasar pemerintah," komentar ahli K3 standar internasional itu. KIP K sendiri merupakan pengalokasian anggaran negara untuk memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi.
Mutu PTN/PTS dan Gagasan Orisinal IZ
KIP Kuliah didasari kepada penjelasan dari Pasal 76 UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Di Pasal 76 ayat 1 berbunyi, “Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Perguruan Tinggi berkewajiban memenuhi hak mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan peraturan akademik”.
Sebelumnya sudah ada jenis bantuan yang serupa dengan KIP Kuliah yaitu beasiswa Bidikmisi. Namun seiring berjalanya waktu, program tersebut berganti menjadi KIP Kuliah.
Perlunya peningkatan mutu Sumberdaya Manusia dengan menguatkan kapasitas tenaga pengajar di kampus merupakan suatu keharusan dan sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Hal ini disampaikan oleh Isradi Zainal, Rektor Uniba yang juga koordinator Kalimantan University Consortium di kampus ITK, Kamis (12/06), saat menghadiri pengesahan atau penekenan naskah kesepahaman (MoU), aktivitas monitoring-evaluasi, dan dialog interaktif. Dialog interaktif ini berkutat pada kupasan strategis berkisar kepada KIP Kuliah Aspirasi.
Dialog interaktif berjalan dengan komunikatif serta melahirkan beberapa gagasan genuine dari audiens plus penyaji guna perbaikan sekaligus perluasan layanan pemerintah untuk dukungan pembiayaan peserta didik perguruan tinggi selama kurun waktu beberapa tahun ke depan.
Menanggapi adanya program GratisPol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Isradi menilai bahwa kebijakan ini menjadi eksekusi janji kampanye ke dalam tindakan nyata dalam memastikan akses kesempatan menapaki jenjang perguruan tinggi secara inklusif.
“Apa yang telah dilakukan pemerintah daerah dengan GratisPol itu sudah sangat tepat. Untuk saat-saat ke depan, kita tidak berharap terjadi anak-anak di Provinsi Kaltim bercita-cita untuk mencapai profesi dokter atau lainnya namun terhambat kuliah karena masalah ekonomi. Dewasa ini, masih banyak yang terkendala hal tersebut,” seloroh Isradi lagi.
Isradi mengatakan bahwa dirinya menyampaikan hal iru tidak ditujukan atas kepentingan pribadi, namun murni semata-mata ditujukan kepada pembaharuan perikehidupan bangsa dan negara di masa mendatang yang kian membaik.
Lebih lanjut Isradi menyebutkan bahwa apabila tujuan akhir dari semua kampus adalah peningkatan SDM, maka langkah yang paling jitu ialah menjadikan ke tingkatan profesor semua tenaga pengajar di perguruan tinggi itu.
"Apabila di setiap perguruan tinggi, tenaga pendidiknya telah mencapai gelar profesor maka secara tidak langsung transfer pengetahuan kepada mahasiswa akan lebih memiliki value yang lebih sempurna lagi," pungkasnya. (*)
Tulis Komentar