Gus Rid, Direktur MII: Potensi LTJ & Mineral Kritis Dioptimalkan Demi Kawal Visi & Misi Kabinet Merah Putih

Sains | 19 Apr 2025 | 04:27 WIB
Gus Rid, Direktur MII: Potensi LTJ & Mineral Kritis Dioptimalkan Demi Kawal Visi & Misi Kabinet Merah Putih
Tak luput dari perhatian para pakar tambang dan praktisi, lebih dari 85% pasokan Rare Earth Elements (logam tanah jarang) dan Critical Minerals (mineral kritis).

Uwrite.id - Jakarta - "Negara mitra kerja sama Indonesia dalam pemanfaatan Logam Tanah Jarang (LTJ) dan Mineral Kritis ke depan, seyogianya harus lebih maju kemampuannya dalam pengembangan dan perekayasaan industri mineral jenis ini, baik dari sisi keilmuan maupun dukungan pendanaan," demikian dijelaskan Gus Rid, seorang pengamat sekaligus Direktur Mineral and Industrial Institute (MII) di Jakarta baru-baru ini.

Dirinya lantas menyebut, guna mengarah ke sana, Indonesia dapat mengacu kepada lesson learn dari negara-negara lain, agar dalam membangun industri mineral jenis ini bisa lebih efisien, cepat, dan mutakhir.

Tentunya hal ini dilandasi dengan membuat regulasi turunan yang mengatur eksplorasi dan eksploitasi logam tanah jarang dan mineral kritis, inovasi kebijakan, serta kerja sama yang kuat dengan negara lain yang lebih maju.

Situasi dewasa ini dapat menjadi opportunity negara tetangga kita seperti Australia, Laos, Vietnam, dan Malaysia terus ekspansif serta berusaha keras mengembangkan kapabilitasnya untuk membangun industri ini dan memperlebar skala lini pemanfaatan dan ekstraksi Logam Tanah Jarang ke aneka produk turunan hilir.

"Visi dan Misi utama Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran adalah hilirisasi. Sehingga dapat mendorong kita sebagai raksasa Asia dalam penyediaan produk hasil olahan Logam Tanah Jarang (LTJ), serta Mineral Kritis," tukas Gus Rid menambahkan. Menurut insinyur profesional putra Sumatera Selatan tersebut, kesempatan ini sedemikian besar dan harus didayagunakan dengan optimal.

"Potensi kandungan LTJ dan Mineral Kritis di Indonesia sangatlah besar, namun sayangnya belum dieksplorasi dan di-manage dengan baik. Alhamdulilah, bumi Indonesia, Allah anugerahi potensi kandungan 17 jenis Rare Earth Elements dan 47 jenis Critical Minerals, yang sangat dibutuhkan untuk berbagai industri strategis," sentilnya lagi.

"Industri-industri tersebut antara lain industri peralatan militer, energi bersih, aerospace, kesehatan, kendaraan listrik, magnet permanen, sensor, radar berteknologi tinggi, elektronika, chip komputer, laser, otomotif dan sebagainya," papar pria yang berpenampilan humble ini.

Bahan galian tersebut juga sangat dibutuhkan sebagai bahan katalis, yang berperan penting dalam proses kimia dan industri. Dengan demikian, pengembangan industri LTJ di Indonesia harus dilakukan dengan serius dan profesional, agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dan meningkatkan kemampuan industri dalam negeri.

"Tak luput dari perhatian para pakar tambang dan praktisi, lebih dari 85% pasokan Rare Earth Elements (logam tanah jarang) dan Critical Minerals (mineral kritis) di dunia didominasi oleh China, baik dari sisi produksi hasil penambangan maupun pengolahan pemurnian," ungkap figur intelektual idealis yang bernama lengkap Kiagus Ridwan itu.

Kedua bahan galian bumi tersebut merupakan bagian penting yang menjadi titik tumpu kekuatan penunjang bagi ketersediaan energi terbarukan bagi negeri ini serta menjadi peluang investasi, demikian imbuh pria berlatar belakang aktivis Political Minerals, yang juga merupakan praktisi kelimuan rekayasa sekaligus sosok yang rajin menggelar aktivitas diskusi dan kajian Sumberdaya Mineral nasional tersebut.

Gus Rid mensinyalir ada kepentingan negara-negara adikuasa dunia atas concern masyarakat industri internasional terhadap penanganan dan tata kelola Rare Earth Elements dan Critical Minerals.

"Namun, yang perlu pemerintah ambil langkah saat ini adalah bagaimana menata kedua aset bahan galian potensial itu demi kepentingan nasional dan masa depan negeri kita," pungkasnya sembari memberi rekomendasi positif. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar