Gunungkidul dan Suara Batu: FKY 2025 Merayakan Akar Budaya yang Tak Pernah Diam

Uwrite.id - Yogyakarta — Dari perbukitan karst yang sunyi, suara kehidupan kembali menggema. Tahun ini, Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025 memilih Gunungkidul sebagai rumah bagi tema besar: “Adoh Ratu, Cedhak Watu”, yang berarti jauh dari raja, dekat dengan batu. Sebuah pernyataan sederhana namun kuat tentang kemandirian, keteguhan, dan kebijaksanaan hidup masyarakat pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Digelar pada 11–18 Oktober 2025 di Lapangan Desa Logandeng, Playen, Gunungkidul, FKY kembali hadir bukan hanya sebagai panggung seni, melainkan juga ruang bagi masyarakat untuk meneguhkan kembali identitas budaya mereka. Dari ritual adat hingga seni kontemporer, dari bunyi gamelan hingga suara alam, semua berpadu dalam satu kesadaran bersama: menjaga budaya bukan berarti menolak perubahan.
Makna “Adoh Ratu, Cedhak Watu” merefleksikan karakter masyarakat Gunungkidul yang hidup di antara kerasnya alam batu kapur, tetapi tetap mampu menumbuhkan solidaritas, kreativitas, dan rasa syukur. “Batu di sini bukan simbol kesulitan, tapi keteguhan hati. Kami ingin mengajak publik melihat Gunungkidul dari sisi yang lain — bukan sebagai daerah tandus, tetapi sebagai tanah yang subur oleh ide dan tradisi,” ujar Yanuar Rahmawan, Direktur FKY 2025.
Sejak pertama kali digelar pada 1989, FKY telah menjadi wajah evolusi kebudayaan Yogyakarta. Dari pementasan tradisional hingga instalasi modern, festival ini menandai ruang perjumpaan antara nilai lama dan ekspresi baru. Tahun-tahun terakhir, FKY bergerak dinamis dengan konsep rotasi wilayah. Setelah Kulon Progo dan Bantul, kini giliran Gunungkidul menjadi pusat perhatian dengan fokus tema “adat istiadat” — pilar ketiga dari peta jalan kebudayaan FKY lima tahunan.
Salah satu agenda yang paling ditunggu adalah Pawai Rajakaya, prosesi adat yang berakar dari tradisi Gumbrengan, perayaan syukur masyarakat peternak atas keberlimpahan ternak. Pawai ini menghadirkan barisan sapi berhias, bregada rakyat, serta simbol-simbol agraris yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Di sepanjang jalan, warga tumpah ruah menyambut dengan tawa dan kidung doa.
Selain itu, FKY 2025 juga menghadirkan berbagai program seperti Kompetisi Panji Desa, Lomba Ternak Sehat, Jurnalisme Warga, serta Jelajah Budaya yang mengajak peserta mengenal tradisi lokal melalui tutur, musik, dan sandiwara. Tak ketinggalan FKY Rembug, forum dialog budaya yang mempertemukan akademisi, seniman, dan masyarakat untuk mendiskusikan cara baru menjaga adat di tengah dunia modern.
Namun, kekuatan terbesar FKY sesungguhnya terletak pada partisipasi masyarakatnya. Festival ini dibangun melalui kolaborasi yang setara — warga, komunitas seni, pelajar, hingga petani — semua ikut menciptakan karya. FKY bukan festival yang datang dan pergi; ia tumbuh bersama warganya.
Antusiasme itu terasa di lapangan. “Dari dulu kami menunggu FKY datang ke sini,” tutur Sutrisno (52), warga Logandeng. “Tema tahun ini seperti cermin hidup kami. Tidak dekat dengan kekuasaan, tapi dekat dengan tanah dan batu yang memberi kehidupan.”
Sementara Ratri (27), seniman asal Sleman, menilai FKY selalu berhasil menghadirkan semangat kebersamaan khas Yogya. “FKY bukan sekadar festival seni. Ia semacam pengingat, bahwa budaya itu bukan sesuatu yang disimpan di museum, tapi sesuatu yang kita hidupi setiap hari.”
Bagi banyak generasi muda, FKY juga menjadi ruang belajar yang penuh inspirasi. “Saya ikut tim Panji Desa, dan di situ saya sadar bahwa adat bukan sekadar masa lalu. Ia bisa jadi masa depan kalau kita mau merawatnya,” ujar Bagas (21), mahasiswa asal Wonosari.
Dengan semangat “Adoh Ratu, Cedhak Watu”, FKY 2025 menegaskan kembali makna kebudayaan yang berpijak pada rakyat. Dari batu-batu Gunungkidul, lahirlah pesan bahwa kekuatan sejati budaya bukan berasal dari istana, melainkan dari tangan-tangan masyarakat yang terus menumbuhkan kehidupan. ( Yusuf )
📍 Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025
🗓️ 11–18 Oktober 2025 | Lapangan Desa Logandeng, Gunungkidul, DIY
🌐 fky.id | @infoFKY

Tulis Komentar