Solusi Mengatasi Biaya Produksi Tinggi dalam Pertanian di Desa: Gotong Royong Berbasis Hari Kerja

Opini | 06 Feb 2025 | 09:33 WIB
Solusi Mengatasi Biaya Produksi Tinggi dalam Pertanian di Desa: Gotong Royong Berbasis Hari Kerja
Panen raya. (Foto: Istimewa)

Uwrite.id - Biaya tenaga kerja pertanian yang saat ini terus meningkat menjadi keluhan utama para petani. Kondisi ini semakin memperberat beban mereka, terutama bagi yang memiliki lahan kecil. Untuk menyiasati hal tersebut, sistem gotong royong bisa menjadi solusi efektif. Namun, agar lebih adil, gotong royong ini sebaiknya tidak dihitung berdasarkan luas lahan, melainkan berdasarkan jumlah hari kerja.

Mengapa Gotong Royong Per Hari Lebih Adil?

Dulu, gotong royong dalam pertanian di desa memang sudah diterapkan, terutama saat panen raya. Namun, karena luas lahan setiap petani berbeda-beda, maka sistem ini akhirnya tidak bertahan lama. Petani dengan lahan lebih luas tentu mendapat keuntungan lebih besar, sementara petani dengan lahan kecil merasa dirugikan.

Tapi dengan sistem berbasis hari kerja, setiap petani berkontribusi tenaga secara adil tanpa melihat luas lahannya. Misalnya, dalam satu kelompok terdiri dari lima orang, dan setiap anggota diwajibkan bekerja selama dua hari di lahan masing-masing anggota. Dengan cara ini, baik petani dengan lahan luas maupun yang lahannya kecil tetap mendapatkan manfaat yang seimbang.

Keuntungan Gotong Royong Per Hari

1. Mengurangi Biaya Tenaga Kerja

  • Dengan sistem ini, petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk tenaga kerja, karena pekerjaan dilakukan secara timbal balik.

2. Meningkatkan Solidaritas

  • Gotong royong tidak hanya mengurangi beban finansial tetapi juga memperkuat hubungan sosial antarpetani.

3. Pekerjaan Lebih Efisien

  • Dengan adanya pembagian waktu kerja yang jelas, pekerjaan di lahan dapat diselesaikan lebih cepat tanpa ketimpangan beban kerja.

Bagaimana Mekanisme Gotong Royong Harian?

1. Pembentukan Kelompok

  • Misalnya setiap kelompok terdiri dari 5 petani, yang berasal dari satu dusun/desa atau wilayah yang lahannya dekat.
  • Anggota kelompok harus memiliki kesepakatan bersama agar kerja sama berjalan lancar.
  • Anggota kelompok harus memiliki kesepakatan bersama agar kerja sama berjalan lancar.

2. Pembagian Waktu Kerja

  • Setiap petani mendapat bantuan tenaga kerja selama 2 hari dari 4 anggota lainnya.
  • Dalam 2 hari itu, seluruh anggota bekerja di lahan petani yang mendapat giliran.
  • Sistem ini terus bergilir hingga semua anggota kelompok mendapat jatah yang sama.

3. Manfaat Sistem Ini

  • Efisiensi Tenaga: Petani bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat tanpa harus membayar tenaga kerja tambahan.
  • Pengurangan Biaya: Tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membayar buruh tani.
  • Meningkatkan Solidaritas: Gotong royong mempererat hubungan antarpetani dan menghidupkan kembali semangat kebersamaan.

Menghadapi Kendala Cuaca

Dalam praktiknya, tentu ada kendala yang bisa menghambat sistem gotong royong ini, salah satunya adalah cuaca, seperti hujan yang dapat mengganggu jadwal kerja. Karena ini adalah kerja sama berbasis gotong royong, maka setiap anggota perlu membuat kesepakatan bersama. Beberapa solusi yang bisa diterapkan meliputi:

1. Menjadwalkan Ulang Hari Kerja

  • Jika hujan turun di hari yang telah dijadwalkan, maka pekerjaan bisa ditunda dan dijadwalkan ulang dengan persetujuan semua anggota.

2. Menggunakan Sistem Penggantian Hari

  • Jika ada anggota yang jadwalnya terganggu karena hujan, ia bisa bekerja di hari lain yang tidak mengganggu jadwal anggota lain.

Dengan menerapkan sistem gotong royong berbasis hari kerja ini, besar kemungkinan para petani dapat terbantu dalam mengatasi mahalnya biaya tenaga kerja tanpa menimbulkan ketimpangan. Selain itu, semangat kebersamaan yang sempat memudar bisa kembali hidup demi kesejahteraan bersama.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar