Food Estate Panen Raya Tapi Mau Impor Beras Lagi?

Ekonomi | 03 Apr 2023 | 21:29 WIB
Food Estate Panen Raya Tapi Mau Impor Beras Lagi?

Uwrite.id - Presiden Jokowi memberikan restu untuk impor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun ini, dengan pesan bahwa kuota 2 juta ton harus diisi terlebih dahulu dengan impor 500.000 ton. Hal ini disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI pada Senin (3/4).

"Kemarin pesannya pak Presiden memang, kalau dikasih alokasi 2 juta ton itu bukan berarti harus didatangkan (semua) pak, melihat daripada kebutuhannya, tapi diutamakan, perintah presiden, diutamakan biar bagaimana harus produksi dalam negeri, itu perintah pak Presiden langsung pak," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4).

Budi Waseso juga menyampaikan bahwa impor beras sebanyak 2 juta ton ini bertujuan untuk memenuhi Cadangan Pemerintah Beras (CBP), yang nantinya akan digunakan untuk bantuan sosial.

"Jadi kalau CBP ini tidak menjual belikan, rapi nanti terserah dari pemerintah, penugasannya untuk apa. Bulog hanya menyimpan dan nanti persiapkan untuk menyalurkannya, sesuai dengan perintah pak," imbuhnya.

Meskipun harga beras impor lebih murah dibandingkan dengan beras lokal, Bulog tidak mencari keuntungan dari impor ini.

"Ya walaupun kalau dibanding-bandingkan harga itu lebih murah impor. Tapi sekali lagi pak, kita tidak mencari keuntungan pak, karena kita waktu lelang juga terbuka pak, pelaksanaannya kita diaudit oleh BPKP dan nanti hasilnya itu nanti sebelum diedarkan akan diaudit oleh BPK pak," jelasnya.

Sementara itu, Kementerian Pertanian beberapa hari yang lalu baru saja melakukan panen raya di kawasan food estate, Kalimantan Tengah dengan tema panen raya serempak 1 juta hektar di blok A5 Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas, Jumat (10/3/2023).

Sebagai salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan. Food estate di Kalteng ini dapat menjadi proyek percontohan dan dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan, memberikan perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.

"Sesuai arahan dan harapan dari Bapak Presiden, agar Food Estate di Kalimantan Tengah betul-betul menjadi percontohan, bisa menjadi role model yang ada di Indonesia dalam pengembangan ketahanan pangan kita," ujar Mentan SYL waktu itu, Jumat (10/3/2023).

Pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah ini dengan pengembangan budidaya padi melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan secara bertahap seluas 30.000 ha pada tahun 2020, 30.778 ha (2021), dan 1.677 ha (2022), atau total luasan 62.455 ha.

"Hasil ubinan panen hari ini di blok A5 Dadahup mencapai 5,24 ton/ha GKP, atau produktivitasnya mencapi 4,49 ton /ha GKG," kata Mentan SYL waktu itu.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil waktu itu juga meminta semua pihak untuk menjaga dan mengawalnya agar pangan tetap terjaga dan petani sejahtera.

"Food estate ini harus kita kawal dan kita jaga, agar petani sejahtera, dan pangan pun tetap terjaga dengan baik," tukas Ali Jamil.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar