Festival Aspirasi di Ciamis “Serang” Pragmatisme Politik, Bupati Herdiat Singgung Murahnya Harga Suara

Peristiwa | 28 Nov 2025 | 12:10 WIB
Festival Aspirasi di Ciamis “Serang” Pragmatisme Politik, Bupati Herdiat Singgung Murahnya Harga Suara
Festival Aspirasi yang digelar Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI berlangsung di Aula Wretikandayun Karangkamuliyan, Senin, 24 November 2025. (Foto: Istimewa)

Uwrite.id - Festival Aspirasi yang digelar Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI berlangsung di Aula Wretikandayun Karangkamuliyan, Senin, 24 November 2025.

Gelaran ini menjadi pelaksanaan ketiga BAM sepanjang periode 2024–2029 setelah Bandung Barat dan Kabupaten Bogor.

Ketua BAM DPR RI, Ahmad Heryawan (Kang Aher), menyebut BAM adalah alat kelengkapan dewan (AKD) baru yang untuk pertama kalinya hadir pada periode ini.

Fungsinya, membuka saluran aspirasi publik yang lebih luas, terstruktur, dan dapat ditindaklanjuti melalui mekanisme parlemen.

“Dengan hadirnya BAM, kami berharap aspirasi masyarakat dapat diterima, dikelola, dan disalurkan secara lebih terbuka. Banyak aspirasi yang mungkin selama ini terpendam dan belum tersampaikan,” ujar Kang Aher.

Ia menekankan, Festival Aspirasi bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang untuk mengidentifikasi persoalan masyarakat sekaligus mencari solusi yang bisa dibawa masuk ke jalur legislasi.

Festival Aspirasi di Ciamis mengusung tema “Konglomerasi Politik, Peluang dan Tantangan Generasi Muda di Tengah Pusaran Arus Money Politik.”

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam sambutannya menilai kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memberikan pencerahan politik bagi masyarakat, terutama generasi muda.

Ia menegaskan bahwa isu money politik selalu muncul di setiap kontestasi, baik pilkada maupun pemilu legislatif.

Menurut Herdiat, pragmatisme politik masyarakat tidak terjadi tanpa sebab.

“Faktor utama yang memengaruhi adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah, sehingga saat pesta demokrasi tiba sebagian masyarakat cenderung bersikap pragmatis. Ini tentu bukan hal yang baik,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran mahasiswa dalam forum ini dapat memantik perubahan perilaku politik di akar rumput.

Generasi muda, kata Herdiat, harus berani menolak praktik money politik dan menyebarkan kesadaran ini ke masyarakat luas.

“Agar kita bisa memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar-benar kredibel sesuai harapan kita semua,” tegasnya.

Kegiatan ini dihadiri unsur pemerintah daerah, mahasiswa, organisasi pemuda, hingga tokoh budaya.***

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar