Fenomena Kaesang, Pengamat Sebut Akhir Masa Jabatan Jokowi Boyong Keluarga ke PSI

Uwrite.id - Suara pria disinyalir Kaesang Pangarep yang mengaku bernama Mawar masuk ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menimbulkan banyak spekulasi.
Banyak pihak meyakini bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo itu ke PSI tinggal menunggu pengumuman resminya saja.
Pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menyebut bergabungnya Kaesang ke PSI mengindikasikan bahwa Jokowi akan membawa serta keluarganya hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dengan kata lain, PSI akan menjadi kendaraan politik baru bagi Jokowi pasca purna tugas sebagai Presiden RI.
“Masuknya Kaesang ke PSI merupakan penetrasi dan sikap politik Jokowi jelang lengser dari kursi kepresidenan pada Oktober 2024 mendatang.
Mungkin Jokowi merasa tidak nyaman jika tetap berada di PDIP,” ujar Ginting, Sabtu (23/09).
Menurut Ginting, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.
Hal itu mengingat Jokowi berbeda dengan dua mantan presiden terdahulu yakni Megawati Soekarnoputri masih mengendalikan PDIP dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih mengendalikan partai politik setelah lengser.
“Jokowi bukan siapa-siapa di PDIP setelah dia lengser, karena PDIP praktis masih dikuasai Megawati.
Oleh karena itulah Jokowi perlu sebuah partai politik sebagai tempatnya berlabuh setelah lengser,” ujar Ginting.
Dikemukakan Ginting, pada saat lengser tahun depan, Jokowi masih berusia 63 tahun dan merasa masih bisa beraktivitas sosial dan politik.
Sementara anak dan menantunya juga masih memungkinkan untuk terus berkiprah menjadi kepala daerah.
Langkah politik Jokowi, kata Ginting, bisa dibaca dari upaya pemerintahannya memajukan pelaksanaan pilkada dari November 2024 menjadi September 2024.
Jika pilkada dilaksanakan pada November 2024, Jokowi sudah bukan lagi presiden, sehingga sulit untuk bisa ‘cawe-cawe’ secara politik.
“Putra Jokowi, Gibran Rakabuming tentu saja berpeluang untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah atau pun DKI Jakarta jika Jokowi masih menjadi presiden.
Begitu juga dengan menantunya Bobby Nasution, berpeluang menjadi Gubernur Sumatera Utara. Itulah kemungkinan rencana politik Jokowi pada 2024,” papar Ginting
Menurut Ginting, sejak awal memang sudah ada tanda-tanda PSI akan menjadi kendaraan politik bagi keluarga Jokowi setelah tak jadi presiden.
Apalagi elite PSI berulang kali menyatakan partainya tegak lurus dengan Jokowi termasuk dalam hal penentuan koalisi Pilpres 2024
Termasuk saat PSI berani memasang wajah Kaesang di sejumlah jalanan untuk dimajukan sebagai Wali Kota Depok.
“Masuknya Kaesang ke PSI bisa dilihat pertama kali saat gambarnya terpasang di sejumlah ruas jalan Kota Depok, Jawa Barat.
Kaesang akan diusung PSI menjadi bakal calon walikota Depok. Itulah simbolisasi politik,” ujar Ginting. (*)
Tulis Komentar