Elon Musk Buat Aturan Baru: Akses Tweet Pengguna Twitter Gratisan Dibatasi
Uwrite.id - Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, terus menerapkan pembatasan akses bagi pengguna Twitter yang memiliki akun tak terverifikasi alias gratisan. Pada hari Sabtu (1/7), Musk secara resmi mengumumkan niatnya untuk membatasi akun-akun tak terverifikasi agar dapat membaca lebih sedikit postingan dan mengunggah status per harinya.
Musk menjelaskan bahwa batasan ini diberlakukan sementara guna mengatasi tingkat ekstrem dari penarikan data dan manipulasi sistem yang telah terjadi. "Batas dinaikkan segera menjadi 8.000 post per hari untuk akun terverifikasi, 800 untuk akun tak terverifikasi, dan 400 untuk akun yang tidak terverifikasi," tulis Musk melalui akun Twitter pribadinya.
Sebelumnya, Musk telah menunjukkan ketidakpuasannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) seperti OpenAI dan ChatGPT. Ia mengkritik penggunaan data Twitter oleh perusahaan-perusahaan tersebut untuk melatih model bahasa mereka yang besar.
Musk menegaskan bahwa ratusan organisasi telah menggunakan data Twitter dengan agresif, dan hal ini menjadi alasan utama di balik kebijakan pembatasan yang diterapkan. Dengan kebijakan sementara ini, pengguna yang ingin melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar dan memverifikasi akun mereka terlebih dahulu.
Program verifikasi merupakan salah satu program berlangganan Twitter yang diperkenalkan oleh Musk kepada pengguna. Hal ini tercermin dalam tagline yang tertera di laman Twitter, yaitu "Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru".
Di bawah kepemimpinan Musk, Twitter telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengembalikan kepercayaan pengiklan yang sebelumnya meninggalkan platform tersebut. Selain itu, Twitter berupaya meningkatkan pendapatan dengan mengubah verifikasi akun menjadi program berbayar yang dikenal sebagai Twitter Blue.
Terdapat dua jenis verifikasi yang ditawarkan, yakni untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba). Saat ini, untuk pengguna personal, harga berlangganan Twitter Blue adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara itu, pengguna organisasi dapat memperoleh akun terverifikasi dengan harga berlangganan sebesar Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.
Selain itu, Twitter juga telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta konten, dan perdagangan guna merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial ini di luar sektor periklanan digital. Sebagai langkah awal, Twitter telah memutuskan untuk membebankan biaya pada pengguna yang mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang umumnya digunakan oleh aplikasi pihak ketiga.
Tulis Komentar