Dolar AS Menguat, Investor Nantikan Laporan Ketenagakerjaan

Ekonomi | 26 Oct 2024 | 22:26 WIB
Dolar AS Menguat, Investor Nantikan Laporan Ketenagakerjaan
Indeks Dolar AS naik empat pekan berturut-turut ||Ist

Uwrite.id - Indeks Dolar AS kembali mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Jumat, 25 Oktober 2024. Peningkatan ini mencatat empat pekan berturut-turut, didukung optimisme investor terhadap laporan ketenagakerjaan utama yang akan dirilis pekan depan. 

Data ketenagakerjaan ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi AS dan potensi kebijakan moneter Federal Reserve ke depan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan kenaikan pesanan barang modal non-pertahanan kecuali pesawat sebesar 0,5 persen pada bulan lalu. Angka ini melampaui prediksi pasar yang hanya memperkirakan kenaikan sebesar 0,1 persen, menunjukkan bahwa rencana pengeluaran bisnis mengalami perbaikan signifikan. 

Selain itu, survei menunjukkan sentimen konsumen AS pada Oktober naik menjadi 70,5, melampaui perkiraan 69,0.

Ekspektasi inflasi AS untuk satu tahun ke depan juga turun tipis menjadi 2,7 persen, sesuai dengan angka akhir September, yang mengisyaratkan bahwa langkah-langkah pengendalian inflasi dari The Fed mulai menunjukkan hasil.

Di pasar mata uang, Dolar AS mengalami penguatan terhadap Yen Jepang, naik sebesar 0,26 persen menjadi 152,21 yen per dolar. Sementara Poundsterling Inggris turun tipis 0,02 persen, berada di level 1,2969 dolar. 

Dalam hal ini, investor Jepang juga tengah bersiap untuk pemilihan umum pada Minggu mendatang, di mana hasilnya diperkirakan bisa mempengaruhi kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) jika Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa kehilangan pengaruhnya.

Para pelaku pasar kini menunggu laporan ketenagakerjaan AS yang diperkirakan akan sedikit terpengaruh oleh pemogokan Boeing dan dua badai yang melanda bagian tenggara AS. Data ini dinilai penting karena dapat memperjelas arah kebijakan The Fed dan stabilitas perbedaan suku bunga antara AS dan negara besar lainnya.

Di Eropa, sentimen bisnis Jerman juga menunjukkan peningkatan lebih dari yang diharapkan. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, menyampaikan bahwa inflasi di zona Euro berada di jalur yang tepat untuk mencapai target dua persen pada tahun depan. 

Sementara itu, ekspektasi pasar atas peluang kemenangan mantan Presiden AS Donald Trump turut memperkuat Dolar, di mana kebijakannya di masa lalu dinilai berpotensi mempengaruhi inflasi melalui tarif.

Kondisi ini menjadikan Dolar AS semakin menarik bagi para investor yang mencari keamanan dalam iklim ekonomi yang penuh ketidakpastian. ***

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar