Dikira Twitter Down Tenyata Elon Musk Sedang Berulah Membuat Aturan Baru

Aplikasi | 02 Jul 2023 | 10:58 WIB
Dikira Twitter Down Tenyata Elon Musk Sedang Berulah Membuat Aturan Baru
Elon Musk selaku pemilik Twitter.

Uwrite.id - Pengguna Twitter di sempat mengeluhkan Twitter down atau mengalami gangguan sejak Sabtu malam disejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Kendala yang dilaporkan adalah seputar permasalahan pada situs web, aplikasi, dan koneksi server.

Pada Sabtu (1/6/2023) malam, halaman twitter sempat tidak tidak bisa diakses untuk melihat kolom komentar. Halaman Home Twitter juga tidak dapat memunculkan twit terbaru.

Setelah ditelusuri, ternyata hal itu bukan dikarenakan Twitter down, melainkan ulah Elon Musk yang membuat kebijakan baru Twitter yang membatasi pengguna melihat jumlah postingan dalam sehari.

Elon Musk selaku pemilik Twitter mencuitkan melalui akun pribadinya pada Minggu (2/7/2023) dini hari WIB, bahwa jumlah postingan maksimal yang bisa dilihat kini akan dibatasi.

"Batas dinaikkan segera menjadi 8.000 post per hari untuk akun terverifikasi, 800 untuk akun tak terverifikasi, dan 400 untuk akun yang tidak terverifikasi," tulis Musk melalui akun Twitter pribadinya.

Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengembalikan kepercayaan pengiklan yang sebelumnya meninggalkan platform tersebut. Selain itu, Twitter berupaya meningkatkan pendapatan dengan mengubah verifikasi akun menjadi program berbayar yang dikenal sebagai Twitter Blue.

Terdapat dua jenis verifikasi yang ditawarkan, yakni untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba). Saat ini, untuk pengguna personal, harga berlangganan Twitter Blue adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara itu, pengguna organisasi dapat memperoleh akun terverifikasi dengan harga berlangganan sebesar Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Selain itu, Twitter juga telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta konten, dan perdagangan guna merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial ini di luar sektor periklanan digital. Sebagai langkah awal, Twitter telah memutuskan untuk membebankan biaya pada pengguna yang mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang umumnya digunakan oleh aplikasi pihak ketiga.

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar