Dialog Nasional MBG: Kolaborasi LSM PENJARA 1 & FJSN Kawal Gizi Anak Bangsa

Uwrite.id - Dalam momentum kebangsaan yang penuh makna, LSM PENJARA 1 berkolaborasi dengan Forum Jurnalis Santri Nusantara (FJSN) menggelar Dialog Nasional bertema:
“Menakar Implementasi Program Makan Bergizi Gratis: Sinergi untuk Keadilan Sosial dan Gizi Anak Bangsa.”
Diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei, kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawal kebijakan publik, khususnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiatif Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.
Kota Solo dipilih sebagai tempat kegiatan, karena menjadi salah satu pusat intelektual dan pergerakan pemuda nasional, serta memiliki basis akademisi dan santri yang religius.
Dalam forum ini, direncanakan akan dihadiri perwakilan mahasiswa dan civitas akademika dari delapan perguruan tinggi di wilayah kota Solo, yakni:
- Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta
- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
- IAIN Surakarta
- UIN Raden Mas Said Surakarta
- Universitas Islam Batik Surakarta (UNIBA)
- Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta (IIM)
- Sekolah Tinggi Islam Al-Mukmin Surakarta
Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin, menyampaikan bahwa dialog ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi bagian dari gerakan strategis:
“Momentum Hari Kebangkitan Nasional harus menjadi pengingat bahwa perjuangan hari ini adalah perjuangan untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis untuk mewujudkan keadilan gizi bagi seluruh anak Indonesia. Kami hadir untuk memastikan bahwa hak anak-anak atas gizi yang layak benar-benar dijamin keberlangsungannya dan diawasi secara transparan dalam implementasinya.”
Sementara itu, Ustaz Jalaluddin Tapaul Jahidin, Ketua Forum Jurnalis Santri Nusantara (FJSN), menambahkan:
“Santri dan jurnalis adalah pilar moral bangsa. Kami terpanggil untuk ikut serta mengawal program ini, agar gizi anak-anak Indonesia menjadi prioritas nyata. Karena dari perut yang kenyang dan gizi yang cukup, lahir generasi yang cerdas dan berakhlak.”
Dialog ini diharapkan menghasilkan rekomendasi publik yang akan disampaikan langsung kepada pemerintah pusat, sebagai bentuk nyata kontribusi rakyat terhadap pembangunan kebijakan yang adil dan berkelanjutan.
LSM PENJARA 1 dan FJSN menegaskan bahwa dialog ini adalah langkah awal dari kolaborasi berkelanjutan antara aktivis, jurnalis, dan mahasiswa dalam menciptakan ekosistem kebijakan yang berpihak pada masa depan anak-anak Indonesia.
Tulis Komentar