Di Sela Peringatan HUT RI ke-79, Rektor Uniba Sampaikan Konsep Maritim dan Blue City untuk IKN
Uwrite.id - IKN Nusantara - Sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam Dokumen Rencana Induk IKN kata ‘Laut’ hanya disebut 9 kali dan kata ‘Pesisir’ hanya disebut 1 kali. Kontras, jika dibandingkan dengan 'Hutan' yang disebut sebanyak 44 kali.
Oleh karenanya, dalam kesempatan perbincangan bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Isradi Zainal, Rektor Universitas Balikpapan sekaligus mantan Sekretaris aktif dari Forum Dekan Teknik se-Indonesia, dan terus membinanya hingga sekarang, Isradi berkempatan menyampaikan pandangan-pandangan dalam perspektif keilmuan.
Selain itu, Himpunan Masyarakat Kawasan Timur Indonesia (KTI) juga telah menitipkan ke Isradi Zainal agar menyampaikan aspirasi untuk menambahkan dimensi IKN dengan aspek kebaharian.
Aspirasi itu terungkap saat bertemu Menteri Perhubungan di acara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI di IKN, 17 Agustus 2024.
Ke depan diharapkan IKN bukan saja smart city berekologi hutan, namun juga Kota Maritim dan memiliki konsep sebagai Blue City juga.
Hal ini tentu sejalan dengan konsep Poros Maritim Dunia bagi Indonesia, yang telah bergema sejak 2014 lalu.
Zone keempat IKN resmi mengatur tata ruang laut dan pesisir. Kawasan perairan IKN memiliki luas sejumlah 68.189 hektare.
Dan sudah barang tentu kawasan ini terhubung dengan Selat Sulawesi dan perairan KTI secara keseluruhan, meliputi perairan di sekitar Sulawesi, Maluku Utara dan Maluku, dan serta perairan di Pulau Papua.
"Ke depan kita tiidak harus lagi bergantung pada kehidupan bahari di seputar Teluk Balikpapan saja melainkan juga menyiapkan Zone IV IKN yakni Kawasan Laut menjadi zone yang produktif, inklusif dan berwawasan konservasi bahari," jelas Rektor Uniba ini lagi.
"Kita perlu ingat bahwa IKN berhadap-hadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II)," ungkap Isradi menambahkan.
Pernyataan ini dibenarkan dan diiyakan oleh Budi Karya Sumadi, yang dalam suatu kesempatan pernah menyebutkan bahwa ke depannya Perairan IKN termasuk Perairan Pulau Balam hingga batas garis terluar Zone IV IKN akan menjadi hub bagi armada yang melimpahkan port logistik material dan bahan pokok ke IKN.
“Lalu lalang kargo laut di masa yang akan datang tidak lagi bergantung pada pelabuhan Semayang di Balikpapan, namun secara bertahap Zone IV IKN (kawasan perairan) dipersiapkan untuk menjadi titik tumpu bagi pelabuhan besar baru yang akan kemudian menjadi tempat sandar kapal-kapal besar yang berkualifikasi pelayaran internasional, baik ke Samudera Pasifik maupun ke Samudera Hindia melalui Laut Jawa dan Selat Malaka,” jelas menteri. (*)
Tulis Komentar