Di Bontang Kalimantan Timur Pabrik Bahan Alat Peledak Siap Dibangun, Targetkan 180 Ribu Amonium Nitrat per Tahun
Uwrite.id - Jakarta - PT Bontang Nitra Perkasa (BNP) akan memproduksi amonium nitrat dengan kapasitas 180 ribu ton dan asam nitrat dengan kapasitas produksi 140 ribu. Keduanya merupakan bahan baku industri alat peledak di Indonesia.
Untuk memastikan hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Mayjen TNI Piek Budyakto mengunjungi lokasi rencana pembangunan pabrik Amonium Nitrat (Phrill) oleh PT BNP di Bontang, baru-baru ini.
Dalam kunjungan tersebut, Mayjen Piek Budyakto oleh Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan (Dirtekindhan) Direktorat Jenderal Pothan Kemhan, Marsma TNI Dedy Laksmono, beserta tim dari Subdirektorat Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim.
“Kami mengapresiasi rencana pembangunan pabrik ini. Sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama di sektor bahan baku industri bahan peledak,” katanya dikutip dari akun resmi Kemhan, @kemhanri.
Sebagai informasi, PT BNP adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan peledak.
Guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, pabrik tersebut akan memproduksi amonium nitrat dengan kapasitas 180 ribu ton dan asam nitrat sebesar 140 ribu ton.
”Pabrik ini dinilai memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan nasional, baik untuk pertambangan, infrastruktur, maupun kepentingan pertahanan,” terang jenderal bintang dua ini.
Tahun lalu Joko Widodo sempat meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang pada 29 Februari 2024.
Pabrik amonium nitrat oleh perusahaan patungan BUMN PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim ini, berlokasi di Kaltim Industrial Estate (KIE) Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara.
PT KAN merupakan perusahaan patungan antara PT Dahana dan PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN). Dengan nilai investasi pembangunan pabrik mencapai Rp1,2 triliun, dapat memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak per tahun.
Selain itu, dapat memproduksi asam nitrat sebesar 60 ribu ton per tahun. Dan diklaim dapat mengurangi ketergantungan atas bahan baku alat peledak dari diimpor dari luar negeri. (*)
Tulis Komentar