Detik-detik Penantian Merger Muamalat - BTN Syariah
Uwrite.id - Masyarakat pengguna layanan perbankan syariah di Indonesia tengah menantikan kehadiran pemain baru di industri perbankan syariah yang lebih besar.
Hal ini seiring dengan rencana pemerintah merealisasikan penggabungan (merger) dua bank syariah, yakni Bank Muamalat dan Bank BTN Syariah.
Ini merupakan gebrakan yang diharapkan membawa dampak positif bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, merger dua bank syariah ini memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan, mengingat jumlah nasabah kedua bank tersebut lumayan diperhitungkan dan memiliki loyalitas yang cukup tinggi.
Kenunculan pemain baru yang lebih besar, akan menjadikan persaingan di industri perbankan syariah nasional semakin sehat.
"Dengan lampu hijau dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan para pemangku kepentingan lainnya, proses finalisasi telah selesai di Maret 2024 lalu dan segera menuju realisasi merger," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, belum lama berselang.
Apabila terlaksana, bank hasil merger ini diperkirakan akan masuk dalam jajaran 16 bank terbesar di Indonesia.
Aset gabungan kedua bank ini diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 120 triliun.
Jika dijabarkan, rincian aset Bank Muamalat per September 2023 adalah sebesar Rp 66,2 triliun dan BTN Syariah per Desember 2023 mencapai Rp 54,3 triliun.
Bank hasil merger ini nantinya juga akan menjadi pesaing kuat bagi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pemerintah telah menetapkan fokus bank hasil merger ini pada pembiayaan perumahan dan UMKM.
Porsi pembiayaan masing-masing ditargetkan sebesar 70% untuk perumahan dan 30% untuk UMKM.
"BTN Syariah yang selama ini dikenal fokus pada pembiayaan perumahan diharapkan dapat memperkuat lini bisnis tersebut," kata Erick Thohir.
Erick Thohir optimistis merger ini akan mendorong pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Dengan jangkauan dan sumber daya yang lebih besar, bank hasil merger diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan syariah bagi kalangan masyarakat pengguna layanan perbankan syariah.
Kans untuk masuk ke dalam 10 bank syariah terbesar di dunia bagi bank hasil merger tersebut sangat besar.
Langkah ini juga menggambarkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan industri perbankan syariah di tanah air.
Merger antara Bank Muamalat dan BTN Syariah ini diharapkan akan meningkatkan daya saing bank syariah Indonesia di kancah global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Dengan segala potensi dan optimisme yang mengiringi proses merger ini, masyarakat pengguna layanan perbankan syariah di Indonesia tentu berharap banyak pada keberhasilan penggabungan ini.
Upaya pemerintah dan semua pihak terkait dalam mewujudkan merger ini diharapkan bisa menjadi milestone positif perbankan syariah nasional.
Waktu terus berjalan, dan detik-detik penantian merger Muamalat - BTN Syariah tinggal menunggu realisasinya. (*)
Tulis Komentar