Desa Cisaga dan Mekarmukti Ciamis Terima Bantuan JIAT dari Kementerian PUPR

Ekonomi | 04 Jun 2025 | 08:35 WIB
Desa Cisaga dan Mekarmukti Ciamis Terima Bantuan JIAT dari Kementerian PUPR
Sosialisasi JIAT oleh BBWS Citanduy di GOR Desa Mekarmukti Cisaga. (Foto: Ist)

Uwrite.id - Dua desa di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, yakni Desa Cisaga dan Desa Mekarmukti, mendapat bantuan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mendukung swasembada pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Sosialisasi program dilaksanakan pada Selasa (3/6/2025) di GOR Desa Mekarmukti. 

Dalam acara tersebut, warga dan perwakilan pemerintah desa menerima paparan teknis langsung dari petugas teknis Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.

Menurut Adi, petugas teknik BBWS Citanduy, program JIAT ini dirancang untuk mengairi sawah tadah hujan dan lahan pertanian yang belum terjangkau irigasi teknis.

"Ini program baru dari Kementerian PUPR dalam pemerintahan yang baru, untuk menunjang swasembada pangan nasional. Di Kecamatan Cisaga ada dua titik, yaitu Desa Cisaga dan Mekarmukti," kata Adi.

Pemanfaatan Sumber Air Dalam

Adi menjelaskan bahwa program ini akan membangun sumur bor dengan kedalaman antara 100 hingga 125 meter. 

Air dari sumur bor tersebut akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian. 

Ia menekankan bahwa teknik pengeboran dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi geologis masing-masing lokasi.

"Kapasitas airnya tergantung pada hasil pengeboran. Setiap lokasi memiliki karakter tanah dan akuifer berbeda. Tujuannya adalah mengambil sumber air yang cukup dalam agar tidak mengganggu sumur warga atau sumber air lainnya," ujarnya.

Setiap titik pembangunan JIAT dianggarkan sekitar Rp600 juta. Anggaran tersebut untuk menunjang berbagai hal dalam program ini, mulai dari pengeboran dan hal lainnya. 

Menurut Adi, program ini merupakan skema nasional dengan spesifikasi serupa di seluruh Indonesia.

"Untuk Ciamis sendiri, saat ini baru berjalan di tiga hingga empat titik. Pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan usulan masyarakat dan pemerintah desa," tambahnya.

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Dalam implementasinya, pemerintah desa bersama warga menjadi pihak yang menentukan titik pembangunan dan memanfaatkan hasilnya. 

Sementara Kementerian PUPR melalui BBWS hanya bertugas membangun dan memastikan spesifikasi teknis terpenuhi.

"Kami hanya sebagai pelaksana teknis. Permintaan datang dari desa, dan kami tindak lanjuti dengan pembangunan," kata Adi.

Melalui program JIAT ini, diharapkan ketersediaan air untuk lahan pertanian dapat terpenuhi secara optimal, terutama di wilayah yang mengandalkan air hujan. 

Dengan demikian, produktivitas pertanian di wilayah Cisaga dapat meningkat secara signifikan.

Kepala Desa dan masyarakat Mekarmukti maupun Cisaga menyambut baik program ini. 

Mereka menyatakan kesiapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan irigasi di lapangan.***

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar