Dari Arena Forum PBNU Hari Ini, Grand Syekh Al-Azhar Sebut Umat Islam Akan Jadi Saksi bagi Umat Lainnya di Hari Kiamat

Religi | 10 Jul 2024 | 11:55 WIB
Dari Arena Forum PBNU Hari Ini, Grand Syekh Al-Azhar Sebut Umat Islam Akan Jadi Saksi bagi Umat Lainnya di Hari Kiamat
Adapun tokoh agama yang tampak hadir di antaranya Kardinal Ignatius Suharyo (Katolik), Bhante Pannavaro (Buddha), dan Pendeta Gomar Gultom (Kristen Protestan).

Uwrite.id - Kairo/Jakarta - Mengutip fjpknews.com (09/07), Imam Besar Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb memulai rangkaian kegiatan safari interfaith dan intercivilization di Indonesia. Grand Syekh Al-Tayeb tengah melakukan lawatan muhibah ke Indonesia selama empat hari, sejak 8 hingga 11 Juli 2024.

Hari ini Rabu, 10 Juli 2024 perhelatan lintas religi Interfaith and Intercivilizational bersama Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di Hotel Pullman Podomoro City dihadiri ribuan partisipan. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyampaikan suka cita kepada hadirin yang membanjiri forum.

Sekitar 1.800 partisipan memenuhi ruangan ballroom hotel dalam forum yang digelar di Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat itu.

Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan petinggi, tokoh serta umat dari lima agama di Indonesia yaitu Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Adapun tokoh agama yang tampak hadir di antaranya Kardinal Ignatius Suharyo (Katolik), Bhante Pannavaro (Buddha), dan Pendeta Gomar Gultom (Kristen Protestan).

Agenda tersebut ditujukan guna menyambut kedatangan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Pertemuan ini bertujuan pula untuk mengapresiasi peran penting Grand Syekh Al-Azhar dalam upaya membangun hubungan yang harmonis antaragama, utamanya antara Islam dan Kristen.

Pertemuan ini juga merupakan seremoni penyambutan kedatangan Grand Syekh Azhar sebagai tokoh yang mempunyai peranan sentral dalam menjembatani hubungan yang harmonis antara dunia Islam dan dunia Kristen.

Upaya Grand Syekh Al-Tayeb dalam membangun harmoni antaragama tersebut, kian eksplisit setelah Grand Syekh Al-Tayeb bersama Imam Katolik Dunia Paus Fransiskus menandatangani dokumen Persaudaraan Kemanusiaan untuk Perdamaian pada Februari 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dokumen ini merupakan simbol penting dalam upaya memperkuat perdamaian dan persaudaraan antaragama.

PBNU menghargai langkah-langkah Grand Syekh Al-Tayeb dalam mendiseminasikan gagasan wasathiyah al-Islam atau moderasi Islam.

Corak Islam yang dikembangkan oleh al-Azhar ternyata sangat selaras dengan corak Islam Nusantara yang berkembang di Indonesia.(*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar