Coldplay Dukung Palestina Sejak 2011, Sempat Diboikot dan Dituntut Minta Maaf kepada Israel
Uwrite.id - Dukungan dan simpati untuk rakyat Gaza, Palestina, terus mengalir di tengah serangan yang dilancarkan Israel. Salah satu kelompok musik ternama, Coldplay, telah lama menjadi pendukung kemerdekaan Palestina. Sejak 2011, band asal Inggris ini secara terbuka mengekspresikan solidaritas mereka.
Coldplay, yang digawangi oleh Chris Martin (vokalis), Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (bassis), dan Will Champion (drummer), konsisten menyuarakan perlawanan terhadap perang dan ketidakadilan.
Pada Februari 2011, mereka mengunggah video musik lagu "Freedom for Palestine" di halaman resmi Facebook mereka. Video tersebut merupakan bagian dari inisiatif oleh OneWorld, sebuah organisasi nirlaba yang memperjuangkan demokrasi.
Paul Collins, perwakilan OneWorld, menyatakan senang atas dukungan Coldplay dalam surat elektronik kepada Jerusalem Post.
"Kami senang karena Coldplay mengabarkan kepada para penggemar mereka tentang lagu ini dan saya berharap ini bisa membuat perbedaan," ucap Collins.
Meski tidak terlibat dalam produksi lagu, tindakan Coldplay waktu itu menjadi sorotan media Israel dan komunitas Yahudi. Halaman resmi Facebook milik Coldplay membuat postingan yang menyerukan para penggemar mereka untuk mendengarkan lagu "Freedom for Palestine."
Meski banyak mendapat dukungan, tindakan ini juga menuai kontroversi. Beberapa penggemar yang tak setuju mengancam akan memboikot Coldplay, serta menuntut permintaan maaf kepada Israel. Unggahan Coldplay waktu itu bahkan dihapus oleh platform Facebook setelah mendapatkan lebih dari 12 ribu komentar beragam.
Dukungan terhadap Palestina juga ditunjukkan oleh vokalis Coldplay, Chris Martin. Pada 2019, saat menggelar konser di Amman, Yordania, ia menyatakan keyakinannya bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup tanpa penindasan.
"Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun," kata Chris saat itu.
Pada 2017, Coldplay juga melakukan perjalanan ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan lagu. Mereka berkolaborasi dengan grup musik Palestina, Le Trio Joubran, menghasilkan lagu "Arabesque" di album studio kedelapan Coldplay, "Everyday Life". Lagu ini, menurut Adnan Joubran, menyuarakan semangat kebebasan Palestina.
Dengan konsistensi dan ketegasan mereka, Coldplay bukan hanya bintang panggung global tetapi juga pionir dalam mendukung hak asasi dan keadilan bagi rakyat Palestina.
Tulis Komentar