Ciptadi: Gantinya Tidak Wapres, Tiga Portfolio Strategis KIM akan Dilimpahkan ke Demokrat
Uwrite.id - Sebagai bentuk deal tidak berada di posisi wapres, tentu saja beberapa portfolio strategis di kabinet nantinya akan diberikan sebagai power sharing. Ciptadi Prawira menambahkan, paling tidak Partai Demokrat akan diberikan posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Pertanian juga Menteri Pemuda dan Olahraga.
Pengamat politik dari Center of Political Analytics and Democracy Studies Jakarta, Ciptadi Prawira menilai cukup berbeda antara bergabungnya Demokrat ke Koalisi Prabowo sekarang dengan saat kemarin yang ke Koalisi Anies. Kemarin, Demokrat memasang target untuk menempatkan AHY sebagai Calon Wakil Presiden bagi Anies Baswedan. Namun, kali ini AHY tidak akan mengharuskan koalisi yang menerima partainya untuk bergabung, menempatkan dirinya pada posisi bacawapres koalisi. Setelah dikecewakan oleh koalisi yang sebelumnya, tampaknya Demokrat mengukur ulang atau merekalibrasi target-target politisnya di 2024.
"Tidak lagi mengincar kursi RI 2, kini Demokrat cenderung mengukur seberapa tinggi posisi yang bisa partai tersebut rengkuh, apabila join dengan koalisi lain yang sudah terlebih dahulu ada penghuninya," ujar Ciptadi lagi.
Andaikata Demokrat mengambil ekspektasi untuk didudukkan oleh Prabowo menjadi parpol yang mengisi posisi bacawapres bagi koalisi yang terbentuk, pasti akan seperti berbenturan dengan nama-nama yang sudah ada. Seperti Airlangga Hartarto sebagai bacawapres yang diunggulkan Partai Golkar atau juga Erick Thohir sebagai bacawapres kuat yang diusulkan PAN untuk mendampingi Prabowo. Secara legacy akan sulit posisinya bagi AHY, untuk bargaining dengan kedua nama yang preferensi dalam timbang-menimbang bacawapres lebih kuat dari AHY sendiri. Terlebih lagi jika Gibran jadi turut mengisi bursa bacawapres di KIM.
Kompensasi yang paling masuk akal bagi Demokrat ialah menitipkan tiga kader ke dalam Koalisi Indonesia Maju untuk ditempatkan sebagai menteri atau pembantu Kepala Negara nanti, jika Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden.
Ekuivalensi tiga posisi di kabinet itu disesuaikan dengan prosentase komposisi perolehan kursi Demokrat hasil Pileg 2019 kemarin. "Semakin banyak parpol itu berada di parlemen, maka power sharing di kabinet semakin besar, hal ini cerminan perimbangan kursi Legislatif : Eksekutif, sehingga dalam koalisi yang dibangun terjadi ekuilibrium kekuatan yang imbang," ujarnya lagi.
Ketika disinggung mengenai tiga kader yang dimungkinkan nanti mengisi posisi kementerian di kabinet Prabowo Subianto 2024-2029 apabila terpilih di Pilpres 2024, Ciptadi menyebut kader senior Benny K Harman, Herman Khaeron dan Ibas. (*)
Tulis Komentar