Bupati Tala, Sukamta Disebut Terima Intimidasi Agar Cak Imin Tidak Bisa Buka MTQ dan JHQ NU di Kalsel

Politik | 06 Sep 2023 | 05:04 WIB
Bupati Tala, Sukamta Disebut Terima Intimidasi Agar Cak Imin Tidak Bisa Buka MTQ dan JHQ NU di Kalsel
Cak Imin batal memberi sambutan pada acara Gema Quran Tala ke-3, serta MTQ Nasional ke-9 dan Internasional ke-3 Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffahz Nahdlatul Ulama (JQH NU).

Uwrite.id - Sempat beredar kabar Bupati Tala, Sukamta sebagai tuan rumah MTQ di Kalsel disebut mendapat intimidasi, ancaman dan tekanan dari pihak tertentu agar Cak Imin tidak memberi sambutan pada acara Gema Quran Tala ke-3, serta MTQ Nasional ke-9 dan Internasional ke-3 Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffahz Nahdlatul Ulama (JQH NU), sebagaimana yang disampaikan Waketum PKB, Jazilul Fawaid kepada Uwrite.id.

Baca Juga: 

Misprosedur, Abdullah Hehamahua Sikapi KPK

Rocky Nilai Kita Telah Kembali kepada Pragmatisme

Bupati Tala, H.M. Sukamta membantah kabar bahwa dirinya menolak kedatangan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR RI untuk menghadiri serangkaian kegiatan di Tanah Laut itu, Selasa (05/09). Sebelum menghadiri acara MTQ, Cak Imin lebih dulu berjumpa dengan tokoh ulama Banjarbaru, Abah Guru Adam Noor Syarkawi. 

Kesempatan tatap muka dengan Abah Guru ini diisi dengan kegiatan santap siang bersama sembari meminta restu maju sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya, Cak Imin tak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kemenaker dalam waktu yang sama.

Dikarenakan beliau terjadwal memenuhi undangan, untuk menghadiri acara MTQ Internasional di Kalimantan Selatan (Kalsel) alhasil KPK turut menunda pemeriksaan itu, usai mendapat surat resmi.

“Saya tidak ada menolak, tidak ada komunikasi dari beliau maupun timnya, iya. Jadi kita tidak tahu sama sekali. Saya saja baru tahu kabarnya sesaat sebelum acara ini dimulai,” ujar bupati Tanah Laut.

Kata dia, seandainya ada komunikasi jauh sebelum pelaksanaan kegiatan ini, pihaknya tentu bakal melakukan pengaturan terhadap rencana kedatangan pejabat negara tersebut.

“Bagaimana pun beliau orang penting, Wakil Ketua DPR RI, tentu apabila datang akan kita layani dengan baik. Soal kegiatan MTQ, ini acara pemerintah. Saya juga tidak mau ada dugaan yang dianggap mencederai kegiatan ini,” imbuhnya.

Terpantau, selama pelaksanaan pembukaan MTQ berlangsung hingga akhir acara tidak nampak kehadiran Cak Imin di lokasi, termasuk pada deretan kursi pejabat.

Berkembang kabar yang tidak sedap, bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar take off dari Banjarmasin ke Jakarta sekitar pukul 15.00 WIB sore karena dijemput oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Disebut tadi penerbangannya GA 537 dan akan landing di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. 

Jazilul menyebutkan jika Cak Imin bukan dijemput oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Salah besar, itu berita hoaks dan teror saja. Tidak jelas asal usulnya," ujar Jazilul, Selasa (05/09). 

Jazilul menambahkan atas permintaan bupati Tanah Laut yang mengaku mendapat tekanan, ancaman dan intimidasi dari pihak tertentu, akhirnya terpaksa Cak Imin batal membuka MTQ internasional.

Setelah itu, menurut sumber terpercaya Uwrite.id, akhirnya Cak Imin kembali ke Jakarta sesuai jadwal kepulangannya.

"Info yang saya terima, Cak Imin ditolak memberikan sambutan pada acara tersebut," paparnya.

Karena itu Jazilul berharap agar oknum tersebut diusut. Sebab dia menilai adanya ancaman serta intimidasi kepada bupati Tanah Laut saat Cak Imin hendak membuka MTQ internasional tidak masuk akal. 

"Siapa dalang dan apa motif mereka yang mengintimidasi bupati Tanah Laut untuk menolak kehadiran Gus Imin pada arena MTQ. Sungguh. Ini kejadian aneh," pungkasnya. (*)

 

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar