Buka Tabir Rahasia Alam Terbentuknya Pulau Komodo pada Zaman Jurassic 134 Juta Tahun Lalu
Uwrite.id - Flores - Taman Nasional Komodo (TNK) dikenal karena keindahan alamnya dan keberadaan biawak raksasa komodo yang langka. Meskipun populasi komodo telah lama ada, gugus pulau di TNK ternyata usianya tergolong baru. Informasi ini didapat dari buku "A Nature History Guide to Komodo National Park" (2002) dan berbagai sumber lainnya.
Kepulauan Komodo terdiri dari sejumlah pulau vulkanik yang dikelilingi oleh laut. Pulau-pulau ini tidak statis; mereka terus mengalami perubahan, muncul, terkikis, dan bahkan tenggelam. Bagian barat Pulau Komodo diperkirakan terbentuk sekitar 130-134 juta tahun yang lalu, pada zaman Jurassic. Di sisi lain, bagian timur Pulau Komodo, bersama dengan Pulau Padar dan Rinca, terbentuk lebih muda sekitar 49 juta tahun yang lalu pada zaman Eosin.
Kepulauan TNK terdiri dari berbagai jenis batuan vulkanik, batu pasir, batu kapur, serpihan pasir, dan tanah lempung. Area timur Pulau Komodo, serta Pulau Padar dan Rinca, menampilkan kontur yang curam dengan batu karang berkapur. Pulau Rinca dan pulau-pulau kecil lainnya mempunyai tanah merah-kuning yang mudah tererosi, terutama setelah hujan.
Pulau Komodo dan Padar memiliki tanah yang lebih kompleks berwarna coklat keabu-abuan, yang juga rentan terhadap erosi. Puncak tertinggi di Pulau Komodo adalah Gunung Satalibo, yang mencapai 735 meter di atas permukaan laut. Meskipun TNK tidak memiliki gunung berapi aktif, kawasan ini terletak di jalur pegunungan berapi aktif. Gunung berapi terdekat adalah Gili Banta dan Gunung Sangeang Api.
Sumber air besar di TNK termasuk Gunung Ara dan Gunung Satalibo di Pulau Komodo, serta Doro Ora di Pulau Rinca. Sungai dan anak sungai muncul saat musim hujan dan hilang saat musim kering, menunjukkan perilaku musiman yang khas. Sepanjang tahun, sumber air terbatas tersedia melalui mata air dan kolam.
Proses geologis yang kompleks menjadikan Kepulauan Komodo tempat yang unik dengan keanekaragaman geologi yang kaya. Pengetahuan tentang asal-usul dan perkembangan pulau-pulau ini tidak hanya memperkaya wawasan kita tentang TNK, tetapi juga meningkatkan apresiasi kita terhadap warisan alam yang luar biasa ini.
Dalam menelusuri jejak-jejak sejarah geologi TNK, kita menemukan betapa dinamisnya proses-proses alam yang membentuk lanskap megah ini. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan TNK untuk generasi mendatang, agar keajaiban alam ini tetap dapat dinikmati dan dipelajari. Menghargai perjalanan panjang dan dinamis ini adalah salah satu cara terbaik untuk menghayati keajaiban Pulau Komodo dan seluruh Taman Nasional Komodo. (*)
Tulis Komentar