Budiman Sudjatmiko Gerakkan BP Taskin: Dari Bantuan Sosial Menuju Pembangunan Sosial

Peristiwa | 30 Oct 2025 | 22:09 WIB
Budiman Sudjatmiko Gerakkan BP Taskin: Dari Bantuan Sosial Menuju Pembangunan Sosial
Prabowo Subianto ketika bersama Budiman Sudjatmiko usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Selasa (18/07/23).

Uwrite.id - Jakarta, Kamis (30 Oktober 2025) — Pemerintahan Prabowo–Gibran mulai memperlihatkan langkah konkret dalam menepati janji kampanye memberantas kemiskinan. Melalui pembentukan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), pemerintah berupaya mengubah paradigma dari bantuan sosial jangka pendek menuju pembangunan sosial berkelanjutan.

Lembaga yang resmi berdiri berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 163 Tahun 2024 ini dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko, aktivis reformasi 1998 yang dikenal luas atas kiprahnya membangun gerakan pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.

“Pak Prabowo waktu itu bilang, kita ini sudah menurunkan angka kemiskinan, tapi beliau merasa ada yang ganjal. Kita beli pelampung terus, tapi orang miskin tetap melayang di air. Nah, BP Taskin hadir untuk membuat kapal, bukan pelampung,” ujar Budiman Sudjatmiko di Kantor BP Taskin, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/25).

Langsung Bergerak Meski Baru Berdiri

Meski baru terbentuk pada akhir 2024, BP Taskin langsung tancap gas tanpa menunggu struktur organisasi lengkap. Sejak November 2024 hingga Februari 2025, Budiman bersama dua wakil kepala bergerak cepat melakukan konsolidasi lintas kementerian — mulai dari Kemensos, Kemendes, Kemenkop, hingga BPJS Kesehatan — untuk menyamakan persepsi dan arah kebijakan pengentasan kemiskinan.

Sejumlah program konkret yang diluncurkan:

* Pupuk gratis untuk petani miskin di Madiun,

* Renovasi rumah dan bantuan seragam sekolah di Kuningan,

* Program jambanisasi di Toraja Utara dan DKI Jakarta,

* Bantuan becak listrik bagi tukang becak lansia di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

“Walau struktur belum lengkap, kerja nyata harus tetap berjalan. Kami tidak mau BP Taskin hanya jadi lembaga yang bikin rapat tanpa hasil,” ungkap Budiman.

Sinergi Daerah dan Akademi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan 78 pemerintah daerah di berbagai provinsi. Nantinya akan dibentuk Tim Taskin Daerah sebagai komando lapangan pengentasan kemiskinan yang mengintegrasikan program lokal dan nasional.

Tak hanya itu, BP Taskin bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendirikan Akademi Pengentasan Kemiskinan, yang melatih ASN dan aparat daerah memahami kemiskinan secara menyeluruh.

“Pengentasan kemiskinan bukan cuma soal bantuan, tapi peningkatan kapasitas manusia. Kami ingin birokrat yang punya empati sosial dan orientasi pelayanan publik yang kuat,” terang Budiman.

Akademi ini fokus pada sembilan sektor strategis: pangan, industri kreatif, digital, kesehatan, pendidikan, hilirisasi, transportasi, energi baru terbarukan, dan pertambangan — semua diarahkan untuk menciptakan kemandirian ekonomi rakyat miskin.

Didukung Penuh Presiden Prabowo

Untuk tahun pertama, BP Taskin menggunakan anggaran sisa dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan yang kini berubah menjadi Kemenko Pemberdayaan Masyarakat. Anggaran khusus akan mulai berjalan pada 2026 untuk sistem data nasional, akademi, dan pilot project di berbagai daerah.

“Presiden Prabowo berpesan, jangan jadi lembaga yang hanya bikin rapat. Kalau perlu kecil dulu, tapi berdampak besar. Beliau juga bilang, kalau orang miskin dikasih ikan, dia makan sehari. Kalau dikasih kolam dan dijaga dari tengkulak, dia makan seumur hidup,” tutur Budiman mengenang pesan Presiden saat rapat di Istana Negara, Senin (13/10/25).

Kopassus Pengetahuan Kemiskinan

Saat ini, BP Taskin memiliki 40 orang staf awal, terdiri atas ASN dan rekrutan non-pemerintah dari berbagai latar belakang — mulai dari aktivis, akademisi, hingga ahli IT. Budiman menyebut mereka sebagai “Kopassus dalam pengetahuan kemiskinan”, karena seluruh anggotanya diseleksi secara ketat dan bekerja dengan dedikasi tinggi.

“Kami memadukan dua kekuatan: intelektual dan akar rumput. Mereka inilah yang akan merancang masa depan sistem ekonomi yang memerdekakan rakyat dari ketakutan akan kemiskinan,” pungkas Budiman dengan senyum optimis.

BP Taskin kini menjadi simbol keseriusan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menjadikan pengentasan kemiskinan bukan sekadar wacana, melainkan gerakan terukur yang memberi harapan baru bagi jutaan rakyat kecil.

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar