Bendungan Wonogiri Surut: Muncul Makam Tua dan Bekas Desa yang Dulu Ditenggelamkan
Uwrite.id - Bendungan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, telah mengalami penurunan drastis permukaan airnya akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Akibat kondisi ini, beberapa bekas infrastruktur yang tenggelam kini muncul kembali ke permukaan.
Salah satu yang menarik perhatian adalah kompleks permakaman lama yang terletak di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Kompleks makam lama ini secara berkala muncul saat air bendungan waduk gajah Mungkur surut.
Namun, kondisi makam ini terlihat tak teratur, dengan puluhan kijing atau batu nisan bahkan ada yang sudah roboh. Meskipun telah tenggelam di dalam bendungan selama bertahun-tahun, beberapa nisan masih berdiri kokoh.
Banyak nisan yang terdapat tulisan nama, meskipun sebagian besar telah aus dan hilang. Hampir seluruh kijing makam mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain itu, di sekitar makam juga terlihat perahu-perahu nelayan tergeletak di tanah yang telah mengering. Saat air bendungan gajah Mungkur naik, perahu-perahu ini digunakan oleh para nelayan untuk menangkap ikan atau disewakan kepada pemancing ikan.
Saat air bendungan surut seperti saat ini, kompleks permakaman lama ini tidak lagi terendam lumpur, melainkan ditumbuhi rerumputan hijau.
Diketahui bahwa makam ini berasal dari era 1900-an, dan lokasi makam tersebut dulunya merupakan permukiman Desa Setono.
Sebagai catatan sejarah, pembangunan bendungan ini menyebabkan tenggelamnya 45 desa di enam kecamatan, dan mengharuskan relokasi sekitar 41.000 warga Wonogiri ke berbagai daerah dan pulau di seluruh Indonesia. Proyek ini secara resmi diresmikan pada tahun 1981, dan meninggalkan sejumlah kenangan dan warisan yang kini muncul kembali dengan penurunan air Waduk Gajah Mungkur.
Sejarah panjang bendungan Waduk Gajah Mungkur yang menenggelamkan puluhan desa dan merelokasi ribuan penduduk pada tahun 1981 tetap menjadi bagian dari cerita unik dan dramatis di wilayah ini. Perubahan drastis di permukaan bendungan waduk gajah Mungkur kini memberikan pandangan baru tentang masa lalu yang tenggelam dalam air.
Tulis Komentar