Uwrite.id - Dalam bermasyarakat, terkadang kita menyaksikan suara terbanyak menjadi penentu segala hal. Namun, penting untuk diingat bahwa suara terbanyak belum tentu menjadi keputusan kebenaran yang mutlak. Karena kebenaran itu sendiri tidak bisa diukur dari seberapa banyak orang yang setuju, karena kebenaran lebih berkaitan dengan akurasi informasi, logika ilmu, dan bukti dasar yang ada.
Selain itu, konsep keadilan juga tidak harus seragam (sama) bagi semua individu atau kelompok. Setiap situasi membutuhkan penanganan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Tapi itulah esensi dari keadilan sejati, yaitu memberikan perlakuan yang adil dan sesuai dengan konteks tertentu.
Terkadang, opini mayoritas dapat mengalahkan kebenaran sejati, karena terlalu banyak suara yang berkumpul di satu pihak. Namun, kita harus bijaksana dalam membedakan opini dari kebenaran objektif. Bukan jumlah suara yang menentukan kebenaran, melainkan kualitas dan keakuratan informasi yang ada.
Keadilan juga tidak selalu berarti mencari kesetaraan atau kesamaan mutlak, tetapi bisa merujuk pada perlakuan yang adil dan seimbang bagi setiap individu mapun kelompok. Kita perlu membuka pikiran dan memahami bahwa konsep keadilan dapat bervariasi tergantung pada konteksnya.
Jadi, anggapan maupun pemikiran bahwa suara terbanyak selalu mengandung kebenaran mutlak harus mulai ditinggalkan, dan mari berupaya mencari kebenaran dengan mendekati setiap permasalahan dengan logika ilmu, dasar serta pengetahuan yang benar. Demikian pula, kita perlu memahami bahwa keadilan bukanlah kesetaraan mutlak, melainkan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pihak.
Dengan begitu, kita bisa menjadi masyarakat yang mau berpikir kritis namun beradab, serta memahami bahwa kebenaran dan keadilan memiliki peran yang penting dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Tulis Komentar