Bantah Akan Naturalisasi 150 Pemain, Erick Thohir Tegaskan PSSI Fokus Pembinaan Pemain Muda

Sepak bola | 19 Nov 2023 | 21:40 WIB
Bantah Akan Naturalisasi 150 Pemain, Erick Thohir Tegaskan PSSI Fokus Pembinaan Pemain Muda
Erick Thohir membantah PSSI akan melakukan naturalisasi kepada 150 pemain. ( Foto : pssi.org )

Uwrite.id - Erick Thohir membantah rumor PSSI akan melakukan naturalisasi kepada 150 pemain. Secara tegas, Erick menegaskan PSSI fokus pada pembinaan berjenjang mulai dari U-14 sampai senior. 

Beberapa hari terakhir, PSSI dirumorkan akan melakukan naturalisasi kepada 150 pemain. Rumor ini beredar di banyak akun sepakbola, utamanya di Instagram. 

Selama tahun 2023 ini, PSSI telah banyak melakukan proses naturalisasi. Mulai dari pemain muda sampai senior, menjadi WNI melalui proses naturalisasi. Pemain seperti Shandy Walsh, Shayne Pattinama, Rafael Struick sampai Ivar Jenner, sudah menjadi WNI melalui jalur naturalisasi. 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan bantahan akan berita PSSI akan melakukan naturalisasi kepada 150 pemain. Erick menegaskan PSSI akan fokus pada pembinaan pemain ketimbang naturalisasi.

“Buktinya banyak pemain luar yang berminat pun tidak bisa memperkuat timnas jika memang tidak sesuai standar dan prosedur yang ada. Jadi perlu ditegaskan core utama timnas kita adalah pembinaan yang berjenjang,” tambah Erick Thohir, dikutip dari laman resmi PSSI.

Soal pembinaan pemain tadi, Erick mengklaim PSSI fokus pada pembentukan tim mulai dari U-14 sampai senior. Erick berharap regenerasi pemain dan dapat menyuplai pemain untuk Timnas Indonesia.

"Fokus timnas saat ini adalah membentuk lapisan tim mulai dari U-14, U-16, U-17, U-20, U-23, dan senior. Dengan proses pembinaan yang baik dan berjenjang, kita berharap regenerasi bisa terus berjalan dan timnas memiliki stok yang siap dan mumpuni untuk berkompetisi di segala tingkatan umur," ujar Erick Thohir.*** 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar