Bantaeng Terapkan ILP di 13 Puskesmas untuk Akses Kesehatan

Kesehatan | 14 Nov 2024 | 23:06 WIB
Bantaeng Terapkan ILP di 13 Puskesmas untuk Akses Kesehatan
Launching Integrasi Layanan Kesehatan di 13 Puskesmas Bantaeng ||Ist

Uwrite.id - Pemerintah Kabupaten Bantaeng resmi meluncurkan program Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) di 13 puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten pada Rabu, 13 November 2024. Kegiatan ini digelar di Balai Kartini dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, para pemangku kepentingan kesehatan, serta jajaran pemerintah provinsi dan pusat.

Penjabat Bupati Bantaeng, DR. Andi Abu Bakar, S.IP, M.Si, yang memimpin langsung peluncuran program tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen semua pihak dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. 

“ILP adalah langkah strategis untuk mendekatkan akses kesehatan yang berkualitas ke seluruh pelosok Bantaeng, hingga ke desa dan posyandu, sehingga semua fase kehidupan masyarakat bisa terpantau dengan baik,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan yang diwakili dr. Rima Handayani, M.Kes, melalui Zoom. Hadir pula perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Sekretaris Dinas Kesehatan Dr. H. Muhammadong, SKM, M.Kes, serta jajaran Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Kepala OPD Kabupaten Bantaeng, serta mitra Program MENTARI PHC–AUSAID.

Langkah Nyata untuk Peningkatan Layanan Kesehatan

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menyampaikan bahwa ILP dilaksanakan sesuai Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.01.07/Kemenkes/2015/2023, yang menginstruksikan pengintegrasian layanan kesehatan primer di seluruh puskesmas, jaringan, dan jejaring kesehatan. “Hari ini, 13 puskesmas di Bantaeng siap menerapkan ILP bersama jaringannya. Fokusnya adalah memperkuat layanan promotif dan preventif yang mencakup setiap fase kehidupan,” jelasnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Muhammadong, SKM, M.Kes, dalam sambutannya, memuji inisiatif ini sebagai sebuah langkah maju yang wajib didukung, mengingat pentingnya memudahkan akses kesehatan di tingkat pertama. “Upaya ini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas kesehatan di Bantaeng,” katanya.

Pemkab Bantaeng Resmi Luncurkan Program Integrasi Layanan Kesehatan Primer di 13 Puskesmas

Melalui sambungan virtual, Ketua Tim Kerja Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Rima Handayani, mengapresiasi Bantaeng atas keberhasilan meluncurkan ILP secara serentak di 13 puskesmas. Ia menyebut langkah ini sebagai bagian penting dalam transformasi kesehatan nasional menuju Indonesia Maju 2045. “Apa yang dilakukan Kabupaten Bantaeng ini jarang terjadi di daerah lain. Kami harap ini bisa menginspirasi wilayah lain dalam mempercepat peningkatan layanan kesehatan primer,” ucap dr. Rima.

Dukungan Pemerintah Desa untuk Program Kesehatan

Selain peluncuran ILP, acara tersebut juga menandai penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa–Perempuan dan Perlindungan Anak (PEMDES-PPP-PA) Kabupaten Bantaeng, yang akan memperkuat keterlibatan pemerintah desa dalam mendukung program kesehatan.

Pj. Bupati Andi Abu Bakar menekankan bahwa penerapan ILP tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen, termasuk pemerintah desa. “Sinergi dengan pemerintah desa akan memastikan setiap warga dapat mengakses layanan kesehatan yang layak,” ungkapnya.

Penghargaan dan Apresiasi

Pada kesempatan yang sama, Pemkab Bantaeng memberikan apresiasi kepada sejumlah kepala desa yang telah mengalokasikan Dana Desa terbesar untuk sektor kesehatan, yakni Kepala Desa Pattaneteang, Kepala Desa Bontojai, dan Kepala Desa Mappilawing. Penghargaan juga diberikan kepada kader-kader Posyandu terbaik, seperti Adriani dari Posyandu Melati di Desa Bontojai dan Dian Harlina dari Posyandu Segar di Kelurahan Mallilingi, Kecamatan Bantaeng.

Tak hanya itu, penghargaan berkelanjutan tahun 2024. Kepala Puskesmas Pabbentengan, melalui inovasi "JEDAR SASKIA," dan Kepala Puskesmas Campagaloe, Bau Caya, S.Kep., NERS, juga mendapat apresiasi atas kontribusi mereka.

Acara yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 ini diakhiri dengan penyerahan ambulans operasional kepada Puskesmas Sinoa dan Puskesmas Ulugalung, yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas layanan kesehatan di wilayah pedesaan.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar