Bank Dunia Memotong Estimasi Pertumbuhan untuk Asia Timur karena Tiongkok Terpuruk

Asia | 02 Oct 2023 | 18:44 WIB
Bank Dunia Memotong Estimasi Pertumbuhan untuk Asia Timur karena Tiongkok Terpuruk
Bangunan tempat tinggal di Pudong New Area, Shanghai, Tiongkok, 2 Oktober 2023. Foto oleh CFOTO/Getty Images

Uwrite.id - Negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada tahun ini dan tahun depan karena kawasan ini terhuyung-huyung akibat dampak pengetatan keuangan dan lemahnya lingkungan global, menurut laporan terbaru Bank Dunia.

Pertumbuhan produk domestik bruto diperkirakan sebesar 5% pada tahun 2023 dan 4,5% pada tahun 2024, kata Bank Dunia dalam perkiraan tengah tahunannya untuk Asia Timur dan Pasifik. Bandingkan dengan perkiraan bulan April sebesar 5,1% untuk tahun ini dan 4,8% untuk tahun berikutnya. Perkiraan terbaru ini masih lebih cepat dibandingkan dengan laju yang terlihat di negara-negara berkembang lainnya, katanya.

Tiongkok bertanggung jawab atas sebagian hambatan tersebut. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini kemungkinan akan bertumbuh sebesar 4,4% pada tahun depan, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,8%, di tengah permasalahan properti, peningkatan utang, dan melemahnya dorongan dari pembukaan kembali perekonomian pasca-Covid. Perkiraan PDB Tiongkok pada tahun 2023 dipertahankan pada angka 5,1%.

“Apa yang terjadi di Tiongkok penting bagi seluruh kawasan,” demikian isi laporan tersebut. “Penurunan pertumbuhan sebesar 1% dikaitkan dengan penurunan pertumbuhan regional sebesar 0,3 poin persentase.”

Kecuali Tiongkok, Asia Timur dan Pasifik akan mengalami pertumbuhan yang sedikit lebih cepat pada tahun 2024 seiring dengan membaiknya perekonomian global dan bangkitnya kembali permintaan asing terhadap barang-barang manufaktur dan komoditas di kawasan ini, kata Bank Dunia. Ketegangan geopolitik, kemungkinan bencana alam termasuk peristiwa cuaca ekstrem merupakan risiko buruk terhadap prospek tersebut, katanya.

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar